Menurut penelitian, pada tahun 2050 lebih dari 70% populasi dunia akan hidup di kota. Sekarang saja dengan 55% ppopulasi dunia yang hidup di kota sudah mengkonsumsi 80% sumber daya material dan energi dan menghasilkan 75% dari semua emisi karbon. Keberlanjutan adalah kunci, dan setiap kota berkejar-kejaran untuk mendorong pembanguan ekonomi yang meningkatkan kualitas hidup, ketahanan lingkungan, dan kesejahteraan warganya.
Dengan kemajuan teknologi komunikasi, informasi, transportasi, energi, produksi pangan memungkinkan orang membangun komunitas baru di tempat-tempat yang tidak pernah terbayangkan. Di masa depan masyarakat kembali memilih tinggal di komunitas kecil, hidup dari sumber-sumber lokal namun terbuka dan terhubung secara global, atau yang disebut dengan Slow, Open, Local, dan Connected, atau SLOC. Ketika skenario kehidupan ini sudah menjadi pilihan cara hidup manusia pada saat itu, akan muncul nama tempat baru yaitu CYRAL yang berasal dari kata City dan Rural, sebuah tempat hidup dimana kita bisa menemukan unsur kota dan desa sekaligus.Diskusi ini terbuka untuk umum dan gratis!
Yuk! Bergabung bersama kami melalui Live Streaming dari Facebook: Happiness Festival ID
Session 2 | 13:00 - 15:00
#SustainableCities
Gotong Royong Menuju Kota dan Desa Lestari untuk Masa Depan Bahagia
1. Singgih Kartono | Founder | Spedagi Movement
2. Gita Syahrani | Excecutive Director| Lingkar temu Kabupaten Lestari
3. Yulianti Tanyadji | Principal Architect | Gappa Lab *Registration Link : *
bit.ly/hfwebinar
Sampai jumpa!