Jaman sekarang mungkin kalian udah sering banget baca kata-kata “social enterprise” atau “usaha sosial”. Tapi apa sih itu sebenarnya? Yuk, kita kulik bareng, daripada cuma penasaran.
Pada umumnya, usaha sosial dilahirkan sebagai respons suatu permasalahan atau kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, melalui pendekatan pasar . Dengan usaha tersebut, harapannya adalah menemukan sebuah solusi untuk dunia yang lebih baik lagi.
Jadi, contohnya gimana?
Ahem, enggak usah jauh-jauh, Campaign.com juga merupakan sebuah social enterprise loh. Sebagai platform online dengan fokus sosial, Campaign.com berusaha untuk membuat kampanye sosial teman-teman menjadi lebih efektif dan berkelanjutan. Kita juga menjadi tempat untuk berbagi pengetahuan dan menjadi wadah untuk berdonasi dengan cara yang fun!
Ngomong-ngomong soal usaha sosial, sekarang US Embassy dan Campaign.com sedang menjalankan program Young Changemakers Social Enterprise (YCSE) Academy 2.0, yaitu wadah bagi usaha sosial karya anak bangsa untuk mengembangkan kapasitas mereka dan berbagi pengetahuan seputar startup berbasis teknologi.
Sekarang, kita sudah mendapatkan 10 besar peserta YCSE Academy 2.0. Minggu depan, setiap tim akan memasuki agenda minggu bootcamp. Artinya, mereka akan mendapatkan ilmu langsung dari ahlinya untuk mengembangkan usaha sosial mereka. Nah, sebelum itu, yuk kenalan sama mereka dan kisah cerita sukses mereka! Siapa tau kamu akan terinspirasi untuk memulai usahamu sendiri.

3. Nichoa Chocolate
Nichoa Chocolate terlahir dengan slogan “Healthy Chocolate Culture”. Dampak yang tim Nichoa Chocolate berikan tidak hanya pada kelompok tani wanita saja, tetapi juga pelanggan setia kami yang menemukan pilihan hidup sehat dari coklat.
Saat ini terdapat 30 petani yang tergabung di Kelompok Wanita Tani Kakao di Desa Bigaran, Borobudur, Magelang. Walau belum semuanya totalitas untuk bertani kakao, saat ini mereka masih dalam proses pendampingan dan pelatihan kepada para petani, hasil panen dan pengelolaannya bisa dirasakan di tahun-tahun berikutnya. Mimpi besar dari Nichoa Chocolate sendiri adalah dapat menggandeng petani kakao yang ada di seluruh Indonesia.
Setelah terpilih untuk berbagai program akselerasi usaha sosial dan mendapatkan banyak wawasan dan ilmu, Nichoa Chocolate masih memiliki banyak harapan dan cita-cita. Kedepannya tim Nichoa Chocolate ingin terus tumbuh bersama petani, dan juga bersama pelanggan setia mereka.
Sampai di sini, sudah mulai tergugah dengan cerita-cerita inspiratif mereka kan?
Masih ada lagi loh lanjutan cerita-cerita hebat lainnya dari teman-teman Young Changemakers Sosial Enterprise lainnya.
Jadi nantikan ya!
Bersambung
(part 2)
2. Inowastech
Inowastech adalah sebuah usaha sosial yang bergerak di bidang inovasi produk untuk mengatasi sampah di Indonesia, khususnya terkait pemilahan sampah yang belum maksimal.
Ide ini berawal dari Adhi Susatyo (Founder) yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan membuat prototipe pada tahun 2015. Lalu di tahun 2016, ide gerobak sampah pilah diikut sertakan dalam ajang Indonesia Sociopreneur Challenge dan mendapatkan penghargaan sebagai juara 1 kategori Ideteknologi terapan persampahan.
Di tahun-tahun selanjutnya, Inowastech terus mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas dan lembaga, mulai dari dana sampai feedback positif untuk mengembangkan ide membuat bisnis gerobak pilah fleksibel.
Hingga saat ini, Inowastech aktif dalam kegiatan edukasi pilah sampah untuk masyarakat setempat di kota Bandung. Dari berbagai kolaborasi yang telah dilakukan selama ini, Inowastech menyadari betapa pentingnya berbagi ilmu. Oleh karena itu sekarang Inowastech fokus terhadap kampanye yang dijalankannya di platform Campaign.com dan juga edukasi untuk masyarakat yang lebih luas lagi.


1. Darah Kita
Darah Kita merupakan “super app” yang membantu orang-orang menyelesaikan masalah di bidang donor darah. Dengan misi “Menjadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat di seluruh Indonesia,” Darah Kita berambisi untuk memenuhi kebutuhan darah nasional yang belum terpenuhi setiap tahunnya.
Meskipun Darah Kita berbasis di kota Palopo, Sulawesi Selatan, banyak sekali yang terpukau dengan sistem Darah Kita bekerja. Mereka mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan aplikasi Darah Kita di televisi nasional pada tahun 2019, dan pada tahun yang sama mendapatkan dana hibah dalam Grab Thinkubator Startup Competition 2019.
Darah Kita juga sempat mewakili Indonesia di ajang internasional seperti di Turki dan Laos. Dengan semua sambutan yang luar biasa ini, membuat kami semakin yakin atas apa yang tim Darah Kita lakukan. Setelah kami bisa membantu Indonesia menyelesaikan permasalahan terkait donor darah, kami ingin membantu lebih banyak orang lagi di luar sana dengan menjadi wadah untuk teman-teman yang ingin mengalirkan kebaikannya bersama Darah Kita.