Dear ______________
Aku sudah semakin tua sekarang, puluhan ribu tahun aku lewati bersama kalian. Ribuan inovasi yang kamu buat demi hidup yang lebih baik dan menyenangkan, semua berawal dari perut ini.
Sebut saja aku Bumi.
Planet ketiga dari tata surya, katanya aku terbentuk dari teori Big Bang. Entahlah, aku tidak memikirkan itu. Yang aku pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya aku terus berguna untuk pendudukku.
Tapi sekarang aku sedang demam. Panas yang aku keluarkan kini terjebak di bawah atmosfer yang semakin tebal, karena meningkatnya jejak karbon dioksida dari berbagai aktivitas, yang seharusnya panas itu bisa dikeluarkan kembali. Aku mengetahuinya dari kalian yang mengeluhkan keadaan semakin hari semakin panas ini.
Aku enggak terlalu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Nanti teman-teman ku akan bercerita di surat yang lainnya.
Intinya, aku sempat melihat semakin banyak dari kalian yang mengalami gangguan pernafasan karena kualitas udara semakin memburuk, dan lautan dipenuhi oleh plastik, sampai sekarang yang aku ketahui iklimku juga sudah tak menentu seperti dulu.
Kebahagiaanku hanya satu: bisa melihat kalian bahagia kembali dengan kondisiku yang sudah membaik. Soalnya aku percaya, hari ini jutaan orang juga mempertahankanku dari banyaknya gerakan-gerakan yang positif. Mungkin kamu salah satunya?
Semoga kebahagian dengan melihat kalian memahami diriku menjadi fenomena baik, kalau semuanya bisa menjaga dan memulihkanku seperti sedia kala, agar persoalan ini tak merajalela.
Salam
Bumi 🌏