Saat dunia tengah kewalahan menghadapi pandemi COVID19. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan. Dari kesehatan masyarakat, dampak ekonomi, sosial hingga budaya. Nah, dari sekian banyak perhatian kepada persoalan COVID-19, ada pertanyaan mengenai teman-teman pengungsi di Indonesia. Apa kabar dengan mereka?
Kebetulan banget kali ini Champ berkesempatan tanya-tanya langsung mengenai isu pengungsi kepada dua pejuang isu ini yaitu Kak Rizqika Arrum Bakti dan Kak Ucha Cendana dari Sandya Institute sebuah lembaga swadaya masyarakat dengan fokus isu kemanusiaan.
Ternyata banyak sekali loh hal yang diceritakan kepada Champ mengenai pengungsi di Indonesia, juga motivasi mengapa mereka memilih menjadi relawan di isu ini.
Kak Arrum, mengakui kalau dirinya berminat masuk dan berjuang di isu ini. Awalnya, karena penasaran, tapi makin kesini ternyata dia menyukai bidang ini ditambah berkesempatan menjadi relawan bidang komunikasi di Sandya Institute. Ka Ucha juga memberitahu, kalau dirinya sudah menyukai isu internasional apapun itu sejak 7 tahun lalu. Ia tergerak untuk membantu teman-teman pengungsi karena dalam satu isu pengungsi banyak sekali hal yang menjadi persoalan kemanusiaan hingga Kak Ucha memantapkan hatinya untuk menjadi relawan di Sandya Institute.
Kabar Teman-Teman Pengungsi Di Kala Pandemi
Kak Arrum sendiri sejauh ini mengetahui kabar teman-teman pengungsi yang dikenalnya dalam kondisi baik meski di tengah pandemi. Ia bercerita, kalau dirinya juga dikhawatirkan oleh mereka. Dalam suasana haru, Kak Arrum menambahkan “Sebenarnya, nggak perlu hal yang wow ya untuk bisa membantu mereka, dari menunjukan rasa empati, saling bercerita dan sebagainya, itu sudah membantu mereka untuk bisa menempatkan diri di posisi teman-teman pengungsi”
Beda lagi dengan Kak Ucha. Dirinya kemarin sempat menggalang dana, untuk teman-teman pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar mereka selama pandemi COVID-19. Kak Ucha juga menekankan masih banyak ternyata orang-orang di luar sana yang peduli dengan teman-teman pengungsi.
Keduanya bercerita, banyak sekali hal yang harus perhatikan untuk teman-teman pengungsi selama pandemi. Sebagai contoh, penerapan physical distancing. Kalau di rumah atau shelter mereka sudah penuh dihuni ribuan teman-teman pengungsi. Bagaimana bisa menjalankan physical distancing dengan baik di tengah banyak orang? Bagaimana akses air bersih?
Tetap Harus Tahu Kalau Teman-Teman Pengungsi Hidup Bersama Kita
Banyak sekali opini yang beredar mengenai teman-teman pengungsi di luar sana. Mau nggak mau, kita sendiri harus pintar-pintar memilah informasi mengenai pengungsi. Menurut Kak Arrum setiap lapis masyarakat harus belajar mengenai isu pengungsi. Menurutnya dengan begitu kita mengetahui batas-batas mana yang bisa disebarluaskan mengenai pengungsi dan mana yang enggak. Pembelajaran melalui konten-konten edukasi seperti ini atau kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, kalau dilakukan terus menerus pasti akan menghasilkan dampak yang baik.
Cerita dari Ka Arrum, juga nggak jauh berbeda dengan Kak Ucha nih. Ka Ucha menekankan untuk mengenal lebih dekat dulu dengan teman-teman pengungsi. Karena dengan begitu kamu akan mengerti pandangan yang lain mengenai teman-teman pengungsi.
Heumm.. Gimana Changemakers? Makin penasaran kan dengan teman-teman pengungsi di Indonesia dari hasil tanya-tanya Champ bareng Kak Arrum dan Kak Ucha?
Kalau Champ sendiri jadi makin paham nih ternyata teman-teman pengungsi dekat sekali dengan kita. Mereka sama-sama memiliki harapan sama seperti Champ dengan pertaruhan mimpi dari satu tempat ke tempat lain, untuk hidup yang lebih baik.
Happy world refugee day! 💙
Referensi: