Dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2019, ada 190.584 narapidana di Indonesia, selain itu narapidana akan sering menghadapi tantangan yang lebih signifikan dibandingkan dengan orang biasa setelah mereka keluar dari penjara karena mereka harus belajar bagaimana mendapatkan lingkungan yang baik setelah kembali ke masyarakat, banyak yang dihadapkan pada kenyataan bahwa latar belakang kriminal menjadi penghalang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. selain itu diskriminasi yang dihadapkan oleh para Narapidana hal ini juga disebutkan dalam jurnal Yunitri Sumarauw mengatakan tidak sedikit masyarakat yang seakan menjustifikasi keberadaan mereka sebagai mantan narapidana dan tetap dianggap sebagai seorang bermental kriminalis. Dari hasil interview tim Garis Hitam Project di Lapas dan Rutan di Mamuju kepada beberapa Narapidana (Warga Binaan Pemasyarakatan atau disingkat WBP) banyak dari para WBP yang memiliki ketakutan untuk keluar dari penjara karena latar belakang kriminal yang dia punya, misalnya takut masyarakat tidak menerima dan beberapa kasus keluarga mereka telah tidak menerima mereka, salah satu problem yang muncul adalah ketidaksiapan WBP untuk berkompetisi di masyarakat umum dalam dunia kerja karena skill yang belum mumpuni dan harus mengejar ketertinggalan selama menjalani masa binaan. hal ini membuat banyak dari teman-teman Mantan WBP mendapatkan diskriminasi di masyarakat dan di pekerjaan. Melalui Kampanye #KesetaraanUntukSemua untuk mengangkat isu diskriminasi yang dihadapkan teman-teman WBP maupun mantan WBP agar terbangun lingkungan yang inklusif di masyarakat, serta kampanye ini juga akan memprovide kelas pengembangan diri bagi para WBP khususnya di bidang kewirausahaan agar terbangun semangat kewirausahaan di tiap individu WBP.