Bali sebagai contoh, pada tahun 2017 mengalami darurat sampah. Sepanjang enam kilometer garis pantai yang mencakup pantai populer seperti Jimbaran, Kuta ,dan Seminyak disesaki berton-ton sampah.Sebanyak 700 tenaga pembersih dan 35 truk untuk membuang sekitar 100 ton sampah setiap hari ke tempat pembuangan sampah, demikian keterangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Kabupaten Badung, Bali. Semakin ironis karena target kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali digenjot sampai angka 7 juta orang tahun ini. Lalu lalang jutaan pelancong ke Pulau Dewata yang hanya dihuni sekitar 4 juta penduduk lokal itu mau tidak mau berdampak buruk pada lingkungan Kami prihatin melihat kasus di atas, karena dimana sektor pariwisata yang terus-terusan di genjot dan mengandalkan alam untuk mendapat profit baik itu untuk masyarakat, Pemda, maupun negara. Tetapi tidak dijaga keindahannya, yang tentunya ini akan mengakibatkan pencemaran lingkungan dan membuat alam tercemar dan kehilangan keasriannya. Melalui kampanye sosial #GreenTourism. Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kuningan berusaha menjadikan kampanye ini menjadi bentuk kepedulian para wisatawan yang mendatangi tempat wisata untuk bersama sama menjaga lingkungan, agar lingkungan yang sudah memberikan keindahannya tidak kehilangan citranya sebagai lingkungan yang asri dan terhindar dari pencemaran.