#SelamatkanPendidikanPerbatasan
#SelamatkanPendidikanPerbatasan created

jawzatalhind
Update
Menurut Hj. Suraidah pembina sekolah tapal batas, anak- anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tinggal di perbatasan negera, bersekolah membutuhkan perjuangan dan keberanian tersendiri. Harus siap melalui pemeriksaan pasukan penjaga perbatasan di bawah kokangan senjata, tanpa ijin, akan dipenjara selama 2 hari, karena melanggar batas negara. Setelah lolos pemeriksaan, harus menempuh 4 KM dengan berjalan kaki sekitar 2 jam. Mereka pantang menyerah dan tetap
optimis.
Tak hanya itu saja menyakinkan calon orang tua murid yang mayoritas pekerja buruh di perkebunan sawit Malaysia bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena tantangan dari petugas perbatasan harus mendapatkan izin dari polisi Malaysia untuk melintas perbatasan. Tanpa izin mereka akan ditangkap dua hari. Fasilitas pun sangat terbatas dengan belajar di kolong rumah warga yang ruang kelas hanya ada dua dipisahkan dengan selembar tripleks, anak-anak pun hanya duduk di lantai.
Dengan bantuan donatur sedikit demi sedikit anak-anak sudah merasa nyaman dengan tersedianya beberapa meja belajar dan papan tulis.
Komunitas jawzat alHind merupakan kunci dalam membantu pemerintah dan masyarakat setempat. Fokus kami sebagai wadah penyaluran pemuda yang ingin berkontribusi mengenai dunia pendidikan dan ikut andil memajukan pendidikan perbatasan bagi anak WNI yang berada di malaysia maupun daerah perbatasan. Dan tempat penyaluran pemuda tersebut kami tempatkan di CLC Pontian Fico, CLC SD Jago Harmoni dan CLC Pahang 2 yang berada di daerah Sabah Malaysia untuk anak-anak WNI.
Melalui Kampanye #SelamatkanPendidikanPerbatasan, Kami ingin mengajak semua orang lebih peduli dan membuat Indonesia menjadi aplikatif dalam permasalahaan akses pendidikan yang merata sampai pada daerah perbatasan negara lain.

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Comment
Done
Baca Juga