Pendidikan sebagai Hak setiap anak bangsa. Pada pasal 9 (1), UU 23/2002 dikatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuia dengan minat dan bakatnya.Namun, kenyataannya masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak bisa mengenyam pendidikan dan termasuk juga masyarakat adat tepencil Suku Anak Dalam. SEAD (Sobat Eksplorasi Anak Dalam) Jambi merupakan salah satu komunitas yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan untuk peningkatan hidup serta pendidikan masyarakat adat terpencil yang ada di Provinsi Jambi yaitu Suku Anak Dalam (SAD) dan kini SEAD Jambi telah melakukan pembinaan. Berdasarkan dari desa binaan SEAD Jambi hanya terdapat 8 siswa yang telah mengenyam pendidikan sekolah formal selebihnya banyak anak-anak yang berpotensi tetapi mereka tidak punya akomodasi untuk bersekolah formal. Ditambah lagi tidak punya akomodasi yang ukup untuk dapat memenuhi keiingian tersebut. Selain potensi anak-anak SAD yang mumpuni mendapat haknya untuk bersekolah, semangat mereka dalam belajar selama pembinaan berlangsung pun menjadi tolak ukur bagi kami untuk dapat mendukung cita-cita dan keinginan mereka agar dapat menempuh sekolah formal ini. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan kemampuan anak-anak SAD sangat terbatas karena minimnya fasilitas dan lingkungan yang baik untuk mengajar anak-anak SAD. Sehingga keberlangsungan pendidikan yang diharapkan bermutu, mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan hidup ternyata belum mampu dirasakan, khususnya bagi anak-anak SAD. Karena masih cukup banyak masyarakat indonesia khususnya masyarakat adat seperti SAD yang belum mendapatkan pendidikan yang layak terutama dalam hal penuntasan buta aksara, maka kami dari SEAD Jambi mengajak kita semua untuk peduli dan memberikan semangat kepada mereka untuk keberlangsungan pendidikan ini dapat terselesaikan secara menyeluruh dengan turut serta dalam kampanye #UmahNadhira yang kami lakukan.