Sampah sedotan plastik sekali pakai di bantaran sungai Batanghari Jambi jika disusun memanjang hampir melebihi tingginya tugu Monas dan jembatan Gentala Arasy Jambi. Taukah gaksih kalian? Berdasarkan hasil data aksi bersih komunitas Siginjai Youth Action melalui program World Clean-up Day bulan September,2019 yang dilakukan di bantaran sungai Batanghari Jambi bersama 400 lebih relawan yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan komunitas, kami berhasil mengumpulkan hampir 1 ton sampah plastik yang didominasi oleh sampah kantong plastik sekali pakai hanya pada jarak 50 meter dan lebih dari 1000 batang sedotan plastik . Sungai Batanghari Jambi adalah sungai terbesar di pulau Sumatera dengan melewati 3 provinsi yaitu dari hulu provinsi Sumatera Barat, Jambi, hingga hilir lautan provinsi Kepulauan Riau. Tentunya media penyebar sampah plastik di lautan Indonesia saat ini juga salah satunya lewat sungai Batanghari Jambi sehingga gerakan komunitas yang konsern terhadap sampah plastik lautan dan khususnya sungai saat ini sangat dibutuhkan oleh kita, Indonesia. Komunitas Siginjai Youth Action ingin menjadi salah satu penggerak yang dapat membantu menyelesaikan masalah sampah laut Indonesia dan bahkan dunia lewat 4 programnya yaitu Edukasi, Aksi Bersih, Penelitian, dan Pengembangan Komunitas. Membantu menyelesaikan permasalahan sampah laut kita memang bukan sesuatu hal yang instan atau seperti mudahnya membalikkan telapak tangan, tetapi kami selalu percaya kita dapat membantu dan menjadi bagian dari solusi itu sendiri yang perlu kita lakukan yaitu terlibat aktif pada kegiatan kerelawanan terkait sampah plastik atau lingkungan, kegiatan mendaur ulang sampah, ataupun tindakan suportif lainnya, jika kita tidak dapat terlibat secara langsung pada kegiatan-kegiatan atau kampanye-kampanye komunitas-komunitas penggiat lingkungan setidaknya kita cukup mengimplementasikan sikap bergotong royong dengan benar-benar sadar mengurangi seminim mungkin atau bahkan berhenti dalam penggunaan plastik sekali seperti kantong plastik, sedotan plstik sekali pakai karena tindakan membuang sampah pada tempatnya benar-benar belum cukup dengan kalian mendukung dan mengambil tantangan dari Berbahasa Prancis ini kalian secara tidak langsung telah belajar dan beraksi secara sederhana untuk mengurangi jumlah sampah plastik di daerah kalian dan membangun kesadaran diri sendiri untuk peduli terhadap masalah sampah laut, sungai dan lingkungan tempat tinggal kita.