βBeberapa hari yang lalu Tata Muda membuka kanal aspirasi bagi teman-teman pelajar dan mahasiswa serta guru dan dosen. Terima kasih bagi kalian yang telah membantu kami mengetahui keadaan riil mengenai akses pendidikan di sekitarmu, yah! π€
Kami merangkum hasil survei dari 150 responden pelajar dan mahasiswa mulai dari jenjang SMP hingga perguruan tinggi. Yuk, simak apa yang telah mereka suarakan!
βTidak hanya itu, kesiapan guru, dosen, dan staf pengajar juga menjadi hambatan dimana pergeseran terhadap metode belajar secara tiba-tiba membuat para guru, dosen, dan pengajar terburu-buru membuat metode pembelajaran yang baru dan membutuhkan adaptasi. Alhasil para peserta didik merasa lebih sulit menerima pembelajaran. Materi yang disampaikan pun membosankan dan tidak interaktif.

βBagi kamu yang belum dan ingin mengisi survei kami, masih bisa mengisi survei kami, lho!
Jika kamu adalah pelajar SMP/SMA sederajat dan mahasiswa kamu bisa ikut mengisi formulir survei di https://lnkd.in/g_WgDmS
Jika kamu adalah seorang guru SMP/SMA sederajat atau dosen perguruan tinggi kamu bisa ikut mengisi formulir survei di bit.ly/AksesGuruDosen
#MudaBelajar
#MudaMerdeka
#MerdekaBelajar
#BerbagiAkses
***
Yuk, ikuti juga challenge kami 7 Hari #BerbagiAkses Pendidikan untuk Indonesia! π

βPengeluaran terhadap kuota internet setiap bulannya yang cukup memberatkan ternyata masih belum sepenuhnya ditunjang oleh sekolah atau kampus. Padahal , di masa pandemi akses internet adalah syarat utama pembelajaran bisa terjadi.

βKami menemukan hal menarik dimana intensitas penggunaan internet meningkat lebih dari 50% di masa pandemi. Namun, di satu sisi tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai dimana 86.3% menyatakan jaringan internet yang tidak stabil menjadi hambatan pembelajaran.

