Sangat beruntung 14 Agustus lalu dapat kesempatan untuk mengikuti workshop bersama Kak Ayu Kartika Dewi yang memiliki pengalaman hidup maupun pengalaman berorganisasi yang tidak usah diragukan lagi. Okedeh lanjut...
Menjadi leader di sebuah komunitas ataupun organisasi sendiri saat ini adalah sebuah panggilan yang sungguh menantang, apabila kita kutip kata-kata dari Kak Ayu itu, “kurang kerjaan banget”. Menurut Kak Ayu, memilih menjalankan komunitas sosial disaat seperti ini merupakan salah satu panggilan mulia dan tidak dimiliki oleh semua orang.
Menjadi istimewa bagi kita yang terpanggil untuk menjalankan sebuah komunitas atau organisasi sosial. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa menjadi seorang leader adalah tantangan dengan segala permasalahannya. Oleh karena itu, sebagai leader kita perlu beberapa tools untuk menjalankan komunitas kita.
Sebelum menjadi leader untuk komunitas, kita harus mampu menjadi leader untuk diri sendiri. Bertambahnya beban maka kita harus memperluas kapasitas kita, dengan mengurangi beban yang tidak penting dan hanya membuat kita semakin stres. Dalam beban-beban yang kita hadapi, diperlukan sikap yang bijaksana dalam memilih berbagai permasalahan yang muncul di pikiran kita.
Lalu gimana sih caranya menjadi leader yang baik?
Kita dapat menggunakan tools kaizen untuk mengevaluasi pada setiap kegiatan yang kita lakukan. Membangun hubungan profesional kepada setiap anggota/relawan sangat diperlukan, namun kita juga perlu membangun hubungan personal antar anggota/relawan karena ada sebuat ungkapan “the only relationship is personal relationship”. Jauhkanlah perasaan 3P (personalization, pervasiveness, permanence) secara mudah kita mengenal dengan sebutan “menyalahkan diri sendiri” ketika terjadi kegagalan komunitas.
Perlu perhatikan pula beberapa poin sehingga akan membuat komunitas semakin berkembang ke arah yang lebih baik, hal-hal ini sangat perlu untuk didiskusikan dalam komunitas kita,
Setiap aspek dalam komunitas perlu menentukan OKR (Objectives-Key Result), poin ini akan sangat membantu untuk menentukan tujuan dari komunitas sehingga akan membuat arah kerja dari komunitas semakin jelas.
Komunitas perlu membuat Business Canvas Model, yang akan membantu komunitas dalam menganalisis dan mengidentifikasi berbagai resource yang ada sehingga akan membantu perkembangan dari komunitas tersebut.
Stop membuat struktur organisasi/struktur komunitas yang mainstream (ketua, sekretaris, bendahara, dll). Buatlah struktur organisasi yang mencerminkan identitas komunitas.
Dan terakhir dapat quotes yang sangat menarik dan sangat mengena sebagai penutup dari workshop kali ini
“God, grant me the serenity to accept the things I cannot change,
courage to change the things I can, and wisdom to know the difference”
Sebagai seorang leader perlu juga untuk berani melakukan perubahan, salah satunya dengan ikutan "aksi bebas stunting", perubahan kecil yang tak kamu sangka akan membantu Indonesia Lebih Baik 😊😊