Hi Changemakers!
Tahukah kalian kalau golongan darah selain terbagi oleh sistem ABO, ternyata juga terbagi lagi dalam sistem Rhesus? Itu loh, tanda + (Positif) atau - (Negatif) setelah golongan darah A, B, AB, atau O di kartu donor kalian atau di kartu hasil pengecekan golongan darah. Tapi, sebelum kita bahas sampai ke sana, yuk kita telusuri bareng. Apa sih dengan Rhesus ini?
Apa itu Rhesus?

Referensi:
Choate, J. D. (2018). ABO and Rh Blood Groups. Clinical Principles of Transfusion Medicine, 15–24. doi:10.1016/b978-0-323-54458-0.00003-9
Rhesus Negatif Indonesia. https://www.rhesusnegatif.com
Bagi orang-orang yang memiliki Rhesus negatif, mereka harus memiliki kontak emergensi dan mengetahui orang-orang spesifik yang memiliki golongan darah mereka. Bahkan mereka sampai memiliki komunitas khusus loh, Changemakers!
Yuk, Donor Darah!
Nah, setelah kita tahu betapa pentingnya darah untuk kita semua, rasanya ingin membantu dengan mendonorkan darah ke PMI enggak sih, Changemakers? Terlebih, di situasi seperti saat ini sangat susah untuk mendapatkan darah, tapi kebutuhan darah terus ada. Padahal banyak sekali manfaat dalam mendonor darah. Salah satunya yaitu menurunkan resiko penyakit jantung. Yuk, ambil bagian dengan menjadi pahlawan kehidupan untuk mereka yang perlu menjalani operasi dan sedang berjuang memerangi penyakit dalam tubuhnya dengan darahmu!
Rhesus adalah sebuah protein antigen yang berada pada permukaan sel darah merah kita.
Jadi kalau darah kita kalian memiliki protein ini, maka darah kita memiliki Rhesus positif (+). Sebaliknya, kalau enggak ada, maka darah kalian memiliki Rhesus negatif (-).
Misal nih ya, kita bergolongan darah A+. Artinya, kita enggak bisa mendonorkan ke orang yang bergolongan darah A-, walaupun golongan darah kalian secara sistem ABO sama-sama A. Dan faktanya, ada atau tidaknya Rhesus ini merupakan turunan salah satu dari orang tua kalian, loh.
Rhesus + VS Rhesus -
Ternyata, persebaran golongan darah di dunia ini tidak merata, Changemakers! Terutama pada penduduk Asia, termasuk Indonesia. Persentase penduduk yang memiliki Rhesus negatif di Asia sangatlah kecil, yaitu hanya 1 persen sampai 2 persen! Selebihnya, Rhesus negatif ditemukan paling banyak pada ras Kaukasia, sebanyak 15 persen.
