#ForABetterWorldID

Issue Talk: Berita Viral Nih, Tapi Bener Enggak Sih?

profile

campaign

Update

Hai Changemakers!


Gimana nih kabar kalian hari ini? Semoga sehat selalu ya! Changemakers, kalian sadar enggak sih kalau semenjak pandemi COVID-19 ini, kita jadi sering banget menerima berbagai informasi, Champ bahkan tanpa sadar setiap hari membaca berita yang lewat di media sosial. Rasanya kalau belum tahu dan share berita atau konten terkini tuh enggak update ya, Changemakers?


Kalau kalian mengikuti berita akhir-akhir ini, pasti kalian tahu deh kabar seorang musisi yang sempat membuat video wawancara dengan seseorang yang mengaku memiliki gelar profesor dan menemukan obat untuk virus pandemi yang kita sedang alami ini. Namun setelah menjadi viral dan ditelusuri, ternyata klaim orang tersebut bahkan tidak benar adanya. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengklarifikasi bahwa oknum tersebut tidak memiliki gelar Profesor. Loh, gawat banget ya?! Video yang menyesatkan tersebut padahal sudah ditonton banyak orang dan menjadi buah bibir.


Nah agar kejadian ini tidak terulang lagi, sebenarnya bagaimana sih cara supaya kita tahu informasi yang kita dapat dari internet itu benar atau tidak? Menurut ahli dari Universitas Columbia, ada setidaknya 5 hal yang perlu diperiksa ketika kamu membaca informasi dari media sosial:


1. Penulis

Suatu informasi dapat lebih dipercaya apabila terdapat nama penulis yang bertanggung jawab dalam penyampaian informasi yang kamu baca. Informasi yang ditulis oleh anonim atau tanpa identitas yang dapat diverifikasi merupakan petunjuk pertama loh bahwa informasi tersebut tidak boleh kamu percaya begitu saja. 


Hayo siapa yang masih suka langsung percaya informasi dari whatsapp, twitter, facebook, dan kanal media sosial lain yang bahkan kita enggak tau siapa penulis aslinya? Nah, kalau ada keterangan penulis atau pembuat kontennya, jangan lupa untuk memeriksa latar belakang keahlian mereka di topik yang dibahas tersebut loh, Changemakers! Jangan-jangan ketika dia membahas mengenai obat virus, justru latar belakang pendidikan dan pekerjaan dia tidak kaitannya dengan virologi sama sekali. Uhuk!


2. Kanal Sumber Informasi

Tempat kita mendapatkan informasi juga sangat berpengaruh terhadap kredibilitas informasi yang kita dapatkan loh Changemakers! Coba deh periksa, apakah informasi yang kita dapatkan dari kanal media sosial yang terpercaya, seperti kanal perusahaan media resmi, pemerintah, maupun organisasi yang berkaitan? Kalau informasi yang kita dapatkan dari kanal media yang enggak terkenal apalagi dari kanal pribadi palsu, jangan mudah percaya ya. 


3. Akurasi dan Objektivitas

Sering kali informasi yang kita baca juga merupakan bukan fakta melainkan sebuah opini yang objektivitasnya tidak dapat dibuktikan. Changemakers perlu berhati-hati untuk menerima informasi yang opini karena dapat bersifat bias. Pastikan cek beberapa sumber untuk memastikan kredibilitas informasi tersebut.


4. Waktu Publikasi

Lihat waktu publikasi informasi yang kamu baca untuk memastikan apakah informasi tersebut up-to-date. Selain itu, jika kamu membaca informasi tersebut dari website, cek juga apakah website tersebut terbaharui secara rutin ya!


5. Referensi Ilmiah

Apabila informasi yang kamu baca menyangkut sesuatu yang ilmiah, contohnya seperti obat untuk virus corona. Pastikan jika informasi tersebut dilengkapi dengan referensi dari jurnal ilmiah, ya. Jika tidak, jangan langsung percaya dan cek apakah ada penelitian yang sudah membuktikan klaim-klaim tersebut.


Nah gimana Changemakers, kalian udah paham kan kalau informasi yang beredar di internet itu ternyata enggak semuanya memiliki kredibilitas yang baik? Jadi, kalau kalian membaca sesuatu informasi yang menarik dan bahkan viral, kalian tetap harus hati-hati ya, karena yang viral bisa jadi belum tentu benar. Cek setidaknya 5 hal di atas, jangan sampai percaya apalagi menyebarkan informasi yang belum tentu benar loh.


Rekomendasi Buku: The Art of Thinking Clearly

image

Sambil mengisi waktu kalian di sela-sela aktivitas, Champ ingin merekomendasikan buku yang berjudul The Art of Thinking Clearly’ yang ditulis oleh Rolf Dobelli. Buku ini dapat sangat membantu kalian untuk melatih critical thinking sebelum bertindak, loh. Buku dengan total 308 halaman ini salah satunya membahas confirmation bias, bagaimana sering kali ketika kita sudah mempercayai sesuatu, maka pikiran kita tertutup untuk menerima informasi-informasi yang mendukung kepercayaan kita, saja. Wah, kok bisa ya? Penasaran, kan? Yuk, berlatih menjadi kritis dalam menyerap dan memberikan informasi!




Referensi:

Columbia University Libraries. Evaluating Online Sources. Accessed Aug 29, 2020 https://library.columbia.edu/libraries/undergraduate/evaluating_web.html

Perdana, P. P. (2020, Aug 7) Dirjen Dikti Kemendikbud: Data Kita Tidak Ada Profesor Hadi Pranoto.   Kompas.com. Accessed Aug 29, 2020 https://regional.kompas.com/read/2020/08/07/20074651/dirjen-dikti-kemendikbud-data-kita-tidak-ada-profesor-hadi-pranoto

Johns Hopkins Sheridian Libraries. Evaluating Information. Accessed Aug 29, 2020 https://guides.library.jhu.edu/evaluate/internet-resources


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone