Anak kecil suka dengan cerita. Entah kenapa kalimat "Pada suatu hari.. " itu mampu membuat kita (saat kecil) duduk manis dan antusias mendengar lanjutannya.
Malam ini, Kak Qaris bercerita juga tentang betapa pentingnya sebuah cerita. Khusus cerita ini, cerita nyata, cerita yang punya nilai lebih dari sekedar sebagai pengantar tidur. Tidak ada penggunaan kalimat "Putri yang cantik jelita" karena seperti yang kak Qaris sampaikan, cantik adalah kata sifat yang bisa saja dinilai berbeda, maka sampaikanlah si tokoh dengan menuliskan matanya yang bulat, bibirnya yang pecah-pecah, atau pipinya yang tirus, biarkanlah pembaca menilai sendiri cantik atau tidak cantiknya tokoh tersebut.
Karena, yang menjadi penting dari sebuah cerita bukan tentang cantik atau tidak cantiknya rupa tapi tentang apa yang terjadi pada si tokoh, konflik apa yang dilaluinya sehingga layak untuk diceritakan.
Selain tokoh, ada tiga hal lainnya yang juga perlu kita perhatikan dalam membangun sebuah cerita. Alur, dialog, dan deskripsi. Perlu ketelitian dan sepertinya juga empati agar kita dapat mengetahui hal-hal mana dari banyaknya peristiwa yang dilewati si tokoh yang kita rasa patut menjadi highlight. Detail itu penting, tapi bukan untuk memperpanjang cerita, melainkan untuk menekankan makna dan pesan sebenarnya. Karena itu tidak semuanya perlu dimasukkan ke cerita.
Kami juga mendapatkan pencerahan lewat pertanyaan-pertanyaan yang diberikan teman komunitas kepada Kak Qaris, membuat kita semua juga tau pentingnya proximity (kedekatan) dalam cerita, tentang tidak adanya tools yang sempurna sehingga kita hanya perlu menyesuaikan semuanya, juga cara menghadapi nara sumber yang tidak mau dipublish ceritanya.
Bermanfaat sekali kak Qaris dan juga teman-teman Komunitas. Ilmu yang didapatkan malam ini, sangat perlu buat dipraktekkan segera, salah satunya agar kita bisa membuat perubahan positif lewat sebuah cerita.
Terimakasih banyak sudah mengundang kak Qaris ya tim campaign, ini kesempatan yang benar-benar berharga bagi kami.