Halo para changemakers! Bertemu kembali dengan Teruntuk Project nih, kali ini kami ingin me-#RamaikanKebaikan mengenai hasil sharing ilmu bersama Kak Emilia Tiurma Savira mengenai topik yang juga super esensial dalam komunitas. Penasaran tentang apa? Simak lebih lanjut yuk!
Pada tanggal 18 September 2020 kemarin, para 40 finalis komunitas A Better World Prize dari Campaign.com berkesempatan mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas komunitas. Kali ini, temanya adalah “Monitoring and Evaluation for your social campaign”.
Sesi dimulai dengan penjabaran kenapa monitoring dan evaluasi, atau yang dapat kita sebut monev, sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah social campaign. Komunitas membutuhkan monev dikarenakan hal tersebut membantu kita dalam banyak hal yang didasari oleh sebuah evidence. Hasil dari monev bisa dijadikan sebagai pembelajaran, memastikan kita berada di track yang sesuai, dan tahu posisi kita. Kita juga jadi tahu seberapa baik, seberapa berdampak, dan seberapa efektif social campaign yang kita adakan.
Kalau begitu, apa bedanya monitoring dan evaluasi?
Monitoring:
1. Belum memberikan judgment akhir.
Disini kita belum dapat mengatakan apakah social campaign tersebut efektif atau tidak.
2. Secara frekuensi lebih sering.
3. Ditujukan untuk mengetahui apakah program masih berada di track yang tepat.
Evaluasi:
1. Perlu memberikan judgment akhir.
2. Secara frekuensi lebih jarang.
3. Ditujukan untuk mengetahui apakah program mencapai objektif atau tidak.
Kalau dijelaskan secara singkat, perbedaannya adalah monitoring membicarakan mengenai jalan dan evaluasi membicarakan mengenai destinasi.
Bagaimana cara mendesain sebuah bentuk monev?
Kita dapat menggunakan logic model/theory of change yang merupakan diagram visual yang menunjukkan proses bagaimana suatu aktivitas bisa mencapai tujuan dari program. Secara lebih lengkap dijelaskan pada foto yang tercantum diatas.
Bagaimana cara menggambar atau membentuk logic model?
1. Input
2. Activity.
Kita harus tahu kita buat ini untuk apa, bisa dimulai dari hal yang konkret terlebih dahulu.
3. Output
Jabarkan apa yang ingin dihasilkan.
4. Outcome
Apa yang sudah dihasilkan.
5. Objective
Bisa saja sebuah objective melihat dari input yang ada, contohnya resources, apakah resources ini dapat mencapai objective kita?
Kita juga penting untuk memperhatikan objective yang kita jabarkan,
- apakah sudah spesifik dan tidak ambigu?
- siapa atau apa yang berubah?
Kita sebagai komunitas juga penting mengetahui atau membuat benchmark dan menganalisis kompetitor. Bagaimana caranya?
1. Melakukan observasi
2. Mengajak komunitas diskusi
3. Lihat report
Berikut beberapa poin yang dijelaskan pada saat workshop kemarin, semoga teman-teman dapat mengambil manfaat dan kita dapat belajar bersama!
Jangan lupa untuk ikuti terus campaign #FokusKeAku dan ajak seluruh kerabat ya! Sampai bertemu di updates berikutnya!🤗