Pendidikan yang seharusnya menjadi wadah bagi pelajar untuk berkembang, justru menjadi bumerang terhadap kesehatan mental para pelajar dan mahasiswa. Tuntutan akademik ternyata memberikan dampak mentalitas yang buruk kepada para pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Metode daring di masa pandemi juga ternyata memberi tambahan tekanan karena baik guru dan siswa belum benar-benar adaptif dengan metode ini. Ditambah lagi, berbagai tekanan dari lingkungan keluarga, pertemanan, dan komunitas juga menambah beban yang harus ditanggung oleh para muda-mudi. Ternyata, institusi pendidikan tidak sepenuhnya bisa mengakomodasi kebutuhan mental para pelajar dan mahasiswa. Lalu, bagaimana kita dapat membentuk institusi pendidikan yang ramah kesehatan mental?
Menyambut #HariKesehatanMentalSedunia , kali ini kita akan berdiskusi tentang pendidikan dan kesehatan mental di Webinar Tata Muda Vol. 2: Pendidikan dalam Akses Digital yang Sehat Mental bersama Ifandi Khainur Rahim (Pendiri dan CEO Satu Persen) , Shanti Nurfianti Andin, M.Psi., Psikolog (Psikolog Pendidikan), dan Athalla Hartiana P. Hardian (Founder I Am Okay dan None Jakarta 2018). Webinar kali ini akan dipandu oleh Vanessa Zahra (Miss Indonesia Papua Barat 2019).
Pendaftaran melalui bit.ly/DaftarWebinarTataMuda2
Pendaftaran dibuka sampai 3 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB
📌Minggu, 4 Oktober 2020
13.00-15.20 WIB
Didukung oleh:
@campaign
@mahasiswamerdekabelajar @aiesec_ui @tersalur
@centennialz.id
Rekan media:
@etherestudy @moccnotes @havadie @bumischolar @aksibaikpati @8ehradioitb
#WebinarTataMuda
#WorldMentalHealthDay
#BerbagiAkses