Hai Changemakers!
Pernah nggak terlintas dipikiranmu, sebagai anak muda penerus masa depan bangsa, apa ya yang bisa kita lakukan untuk membuat perubahan baik?
Harus diakui, sebagai anak muda banyak sekali rintangan di depan mata saat kita ingin melakukan perubahan. Sampai saat ini masih ada orang-orang yang skeptis dengan pemikiran anak muda dan menganggap remeh gerakan anak muda. Eits, tapi bukan anak muda namanya kalau nggak punya semangat yang berapi-api. Ini dia beberapa anak muda yang menginspirasi rekomendasi Champ kali ini, yang berhasil membuat dampak baik dari aksinya. Siapa tahu dari sini kamu terinspirasi untuk melakukan aksi baik yang berdampak. Yuk cek infonya!
3. Aryo Seno Baskoro
Pemuda 15 tahun asal Surabaya, Aryo Seno Baskoro memulai aksi-aksi nyatanya melalui pemikiran-pemikirannya. Pelopor Gerakan Pelajar Surabaya ini terinspirasi melakukan dampak baiknya berawal dari pertemuan Asian Youth Education Forum di Busan, korea Selatan. Berdiskusi bersama, bertukar pikiran dari beragam latar belakang dan negara dari segala penjuru asia membuat Seno menyadari kalau pemuda bisa mengubah dunia dan menjadi pemimpin. Bersama Gerakan Pelajar Surabaya, ia dan teman-temannya pernah bermediasi bersama wakil gubernur Jawa Timur membahas isu nasib pelajar SMA/SMK di Surabaya. Sampai-sampai Seno bersama gerakannya pernah mengumpulkan 33 ribu surat pelajar untuk presiden untuk menyampaikan aspirasi agar pengelolaan SMA/SMK tetap berada di tangan kota Surabaya.
Nah, itu dia beberapa tokoh anak muda yang memulai aksinya dari masih sangat dini. Mereka juga menyebarkan dampak baiknya kepada anak muda seusianya untuk terus menciptakan perubahan baik bersama. Jadi, masih meragukan perubahan yang dilakukan anak muda? Kamu juga bisa kok menjadi bagian perubahan seperti yang dilakukan tokoh-tokoh anak muda menginspirasi di atas, dari satu langkah baik hari ini. Sudah siap menjadi Changemaker sejati?
1. Melati Wijsen dan Isabel Wijsen
Kakak beradik yang berasal dari Bali ini memulai aksi Bye Bye Plastic Bag saat umur 12 dan 10 tahun. Mempelajari cerita-cerita inspiratif dari Lady Diana, Mahatma Gandhi, dan Nelson Mandela dari sekolah membuat Melati dan Isabel tergerak melakukan kontribusi nyata untuk tempat tinggalnya yaitu Bali.
Berawal dari keresahan tempat bermainnya yang sering ditemukan kantong plastik, saat ke pantai-pantai di Bali melihat tumpukan-tumpukan sampah plastik. Membuat Melati dan Isabel memutuskan untuk mengangkat isu sampah plastik ke masyarakat luas. Karena menurut mereka yang muda yang membuat perubahan dan saatnya mereka membuat perubahan bersama Changemakers lain bergerak bersama untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai di Bali. Akhirnya pada tahun 2019, Bali mengeluarkan peraturan penggunaan plastik sekali pakai. Setelah ratusan aksi Melati dan Isabel bersama Changemakers Bye Bye Plastic Bag terdengar sudah suara mereka oleh pemerintah Bali.
2. Faye Simanjuntak
Aksi Fase Simanjuntak dimulai saat ia berumur 11 tahun. Karena sering diajak oleh orang tuanya mengunjungi panti asuhan, anak-anak korban bencana alam, membuat hati Faye kecil tergerak untuk membantu mereka. Sampai dirinya sering menabung untuk membantu anak-anak di panti asuhan. Tibalah saat Faye mengenal dunia sosial dari pelajaran yang didapatkannya di bangku sekolah. Ia mempresentasikan isu perdagangan anak dan berpikir ada anak yang seumuran dengannya mengalami nasib yang jauh berbeda dengan dirinya. Ia dipaksa untuk bekerja dan diperjualbelikan. Dari sana, Faye semakin mendalami isu perdagangan anak dan membuat gerakan Rumah Faye untuk melindungi korban perdagangan anak, dan memberikan perlindungan dan pencegahan di daerah rawan untuk mencegah penipuan pada anak-anak.
Referensi:
http://www.byebyeplasticbags.org/team/
Buku Lalita 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia
Foto:
http://CnbcIndonesia.com
http://PrestigeOnline.com
http://Jawapos.com
Lokasi
