#ABetterWorldPrize

Kamu Sekarang Mendapat Kesempatan untuk Membantu Pendidikan di Indonesia Selama Pandemi!

profile

campaign

Update

Hai Changemakers!


Kamu yang seorang pelajar pasti sudah kangen banget ingin belajar tatap muka seperti hari-hari sebelum pandemi. Situasi seperti sekarang nggak hanya mengharuskan kita untuk mengubah keseharian, tapi juga mengubah kenyamanan kita sebelumnya. 


Nggak bisa dipungkiri, pembelajaran jarak jauh ini memaksa kita untuk memenuhi beragam perangkat tadinya bukan kebutuhan utama sebagai pelajar. Contohnya, kuota yang cukup untuk akses beragam jenis file materi pembelajaran, video call, browsing, dan lain sebagainya. Selain itu kita juga wajib mempunyai sinyal yang stabil dan perangkat teknologi seperti handphone sampai laptop atau komputer. Ribet ya? 

Kini saatnya kamu turut ambil aksi untuk membantu pelajar Indonesia mendapatkan akses belajar yang layak selama pandemi. Setiap aksimu akan menularkan semangat positif supaya pendidikan jarak jauh yang dilakukan oleh teman-teman kita saat ini berjalan dengan baik. Dari setiap program yang kamu selesaikan, donasi sebanyak 10 ribu rupiah akan diberikan untuk program pendidikan lainnya yang diinisiasi oleh teman-teman komunitas terkait loh! Sudah jadi bagian perubahan ini kan? Untuk dunia yang lebih baik. 💙


Referensi:

https://tirto.id/pandemi-covid-19-menunjukkan-ketimpangan-pendidikan-di-indonesia-f34d

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53385718


Nah, tapi apa semua pelajar di Indonesia memiliki semua murid dari setiap sekolah di Indonesia sudah memiliki privilege seperti itu? Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan survei terhadap 1.656 responden sekolah dari 245 kabupaten/ kota di Indonesia mengenai kesiapan tahun ajaran baru dengan model Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Survei tersebut lantas menunjukkan bahwa 53,4 persen responden merasakan kendala terbesar sekolah adalah kesiapan sarana prasarana pendidikan semasa pandemi.


Kendala sarana dan prasarana pendidikan selama pandemi juga memperlihatkan ketimpangan pendidikan setiap daerah di Indonesia. Mulai dari beberapa daerah yang sulit mendapatkan akses internet, kepemilikan gadget yang nggak merata, sampai beratnya biaya untuk membeli  paket internet untuk setiap anak karena keterbatasan ekonomi. 


Menurut riset ISEAS-Yusof Ishak Institute yang dirilis pada 21 Agustus lalu, hampir 69 juta siswa kehilangan akses pendidikan ketika pandemi. Riset tersebut memperlihatkan hanya 40 persen orang Indonesia memiliki akses internet, hal ini semakin menyadarkan kita akan ketimpangan infrastruktur komunikasi di Indonesia. 


Hmmm… rumit ya?


Nah, tenang ada cara yang nggak rumit tapi bisa berdampak baik untuk turut membantu persoalan di atas:


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone