#ABetterWorldPrize

Kita Semua Bisa Kok Berdampak untuk Indonesia yang Lebih Baik, Kamu Ikutan Dong!

profile

campaign

Update

Harus diakui di tengah pandemi seperti ini, banyak sekali tantangan yang kita hadapi baik sebagai individu dan juga sebagai pelajar. Nggak cuma kita loh, semua lembaga baik instansi pemerintah dan swasta mendapatkan banyak pukulan yang membuat harus terus beradaptasi untuk tetap memberikan pelayanan terbaiknya selama pandemi. Instansi pendidikan juga nggak luput, mereka harus memperbaharui pola pengajaran baru untuk tetap memberikan kegiatan belajar dan mengajar di tengah pandemi dengan aman dan nyaman sekalipun itu belajar dari rumah. 


Tapi setelah pandemi berlangsung selama berbulan-bulan, kendala seperti nggak memiliki gadget di beberapa murid di daerah-daerah Indonesia menjadi perhatian khusus. Gimana nggak, perangkat seperti smartphone atau bahkan komputer saat ini mendadak menjadi kebutuhan primer untuk setiap guru dan bahkan murid. Kalau nggak punya? Otomatis penyampaian proses pembelajaran terganggu.


Menurut data dan survey Katadata, pengguna smartphone di Indonesia meningkat sebanyak 28 juta pengguna antara tahun 2016 dan 2019. Namun, banyak juga masyarakat Indonesia yang belum bisa merasakan manfaat dan kemudahan dari smartphone. 


Apa yang bisa kita lakukan?


Kamu bisa memulai dari program:

Dengan mengikuti program di atas, kamu sudah berkontribusi untuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik. Karena dari kamu menyelesaikan program ini, artinya kamu sudah berdonasi sebesar 10 ribu rupiah yang akan diterima oleh komunitas terkait untuk pengembangan program baik lainnya terkait pendidikan.


Nah, membahas Indonesia yang lebih baik pasti kurang pas rasanya kalau belum membahas keberagaman. Indonesia sendiri, seperti yang sudah kamu ketahui, memiliki beragam suku, adat istiadat, dan bahasa yang berbeda di setiap daerah. Dalam keberagaman ini, kita juga memupuk rasa toleransi belajar memahami perbedaan. Tapi apa benar kita sudah memiliki rasa toleransi yang tinggi?


Sayangnya, Indonesia sangat rawan intoleransi. Hal ini dapat kita lihat dari Data Imparsial yang menyebutkan bahwa antara tahun 2018 dan 2019, sedikitnya telah terjadi 31 kasus intoleransi di Indonesia, begitupun dengan hasil kajian pada laporan tahun 2019 oleh Wahid Institute yang menyatakan bahwa sikap intoleransi di Indonesia cenderung meningkat dari sebelumnya sekitar 46 persen dan saat ini menjadi 54 persen. Kasus intoleransi ini meliputi kasus diskriminasi, radikalisme, dan violent extremism.


Yuk kita buat Indonesia yang lebih baik dengan meningkatkan rasa toleransi sekarang juga, dari aksimu!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone