#OlehOlehMateri lagi nih Life Learners!
Setelah sesi kak Ayu Kartika Dewi, pekan ini ABWP Workshop for Community kehadiran lagi pemateri keren yang akan membahas tentang “Convening Collective Action”. Dia adalah kak Gita Syahrani, seorang Direktur Eksekutif Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
Ngomongin tentang Convening Collective Action, apa sih ya ini?
Kok rasanya baru denger nih? Hayo, apa kira-kira Life Learners?
Kalau dilihat secara harfiah “Convening” ini berarti pertemuan, “Collective Action” yakni aksi secara kolektif, benar kah? Tunggu dulu, tunggu dulu analogi ringannya tentang istilah ini adalah gotong-royong. Ya, gotong-royong.
Menariknya gotong-royong yang dimaksud disinu adalah integrasi dari politik, bisnis, dan kasus sosial.
Ada lima hal yang dijadikan tolak ukur dalam keberhasilan Collective Impact atau gotong-royong ini, yaitu :
1.) A common agenda for change
2.) Shared measurement for data & results
3.) Mutually reinforcing activities
4.) Open and continuous communications
5.) A “backbone” coordinating organization/s
Kalau dilihat di poin kelima, ada istilah lagi apa tuh? “Backbone”?
Yups! Biar ga bingung ilustrasi di bawah ini cukup merepresentasikan apa itu “Backbone Team”.
LIFE LEARNER
Your Partner to Grow🌱

Selanjutnya, dalam paparan materi ini kak Gita juga menjelaskan tentang dua macam strategi, yaitu distributif dan integratif (penjelasan di gambar ini ya!)



Intinya, sebagai komunitas kita juga perlu melibatkan dan mempertimbangkan perkara-perkara politik seperti RUU Cipta Lapangan Kerja, mengetahui sektor-sektor (kehutanan, energi, industri, limbah, pertanian) dan mempelajari visi ekonomi berkelanjutan (sustainable economy vision).