​Halo Dissoi!

Hari ini kami mau melanjukan pembelajaran yang menarik dari community workshop kali ini dengan kak Gita Syahrani sebagai Executive Director dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari membahas mengenai convening political action: Building Political, Business, and Social Case.

Kak Gita memulai dengan bercerita mengenai pengalamanya dengan Lingkar temu kabupaten lestari mengenai cara beliau mengadvokasi terhadap pemerintah mengenai isu isu lingkungan hidup.

Kak gita juga menjelaskan mengenai the golden circle. Dimana semua hal berinti pada kata why atau kenapa. Dilanjutkan dengan how atau bagaimana. Dan terakhir what. Kak gita memfokuskan pada pentingnya why dalam menjalankan komunitas. Kenapa komunitas itu terbentuk merupakan kunci utama. 

Kak gita juga sangat proactive menyuarakan pentingnya kata gotong royong sebagai jati diri bangsa. Kak gita beranggapan bahwa salah satu cara menuju indonesia emas adalah dengan menjunjung gotong royong yang telah menjadi budaya di masyarakat sejak jaman dahulu.

Kak gita lalu menjelaskan mengenai collective impact. Beberapa poinnya adalah:

1. Common agenda - share a vision of change.

2. Shared measurement - data and measuring results consistently

3. Mutual reinforcing activities - differentiate but coordinated with olan of action

4. Consistent and open communication 

5. Backbone support - dedicated staff

Backbone 6 major function:

1. Guide strategy

2. Support aligned activities

3. Establish shared measurement practices

4. Build public will

5. Advance policy

6. Mobilize funding

Kak gita memberikan analogi Mango Quarel. Dimana bagaimana membagi sebuah mangga dengan adil.

Prinsip utama: Keadilan, efisiensi, optimalisasi (hasil semua 100%)

Langkah utama: definisi keberhasilan, peta kepentingan, berpikir multidimensi.

Slice the pie or expand the pie : distributive or integrative

Thankyou kak Gita dan Campaign.com yang telah membantu dissoi dalam belajar mengenai isu ini. See you next time

#InteraksiAntiDiskriminasi