βTik tik tik. Changemakers, apa itu suara rintik hujan deras di atap kamu? Atau kamu sudah melihat petir di kejauhan yang bikin matamu silau? Itu pertanda bahwa musim hujan telah tiba. Itu juga peringatan kalau bahaya banjir akan melanda Indonesia!
Banjir sudah menjadi bencana rutin yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Ini dikarenakan Indonesia memiliki 5.590 sungai induk. Laksana Tri Handoko, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan bahwa dari ribuan sungai tersebut, ada 600 sungai yang berpotensi menimbulkan banjir.
Banjir memang sudah menjadi fenomena biasa di Indonesia, tapi bukan berarti bahayanya makin berkurang. Malahan pada tahun ini, bencana banjir makin mengancam kehidupan kita karena sekarang pandemi COVID-19 masih tersebar luas!
Ketua LIPI lanjut menginformasikan kalau dampak banjir di masa pandemi ini bakal berat banget bagi masyarakat karena banjir akan mengurangi efektivitas masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Contohnya pasti akan sulit untuk mengikuti protokol social distancing di tempat pengungsian korban banjir yang seringkali sempit dan penuh dengan orang yang berdesak-desakan.Β
Bukan hanya itu juga, loh! Dilansir dari Hellosehat, Dr Tri Maharani, spesialis kedokteran emergensi, menjelaskan kalau korban banjir berpotensi tertular COVID-19 juga penyakit-penyakit yang sering muncul ketika banjir datang, seperti tipes, malaria, diare, dll. Sistem imunitas mereka pun bisa melemah akibat stres dan buruknya kondisi penampungan.
Wah, aku tinggal di daerah rawan banjir. Gimana dong?
Kalau kamu tinggal di daerah rawan banjir, pastikan kamu sudah memantau lokasi-lokasi posko pengungsian dan menyiapkan tas siaga bencana. Nah, Champ ada tips siap siaga banjir untuk kamu berdasarkan Buku Saku Siaga Bencana, kamu harus menyiapkan:
Surat-surat penting dan uang tunai
Pakaian untuk tiga hari termasuk jas hujan, selimut, dan handuk
Makanan dan minuman yang instan dan tahan lama
Obat-obatan pribadi
Radio atau ponsel untuk memantau kabar lebih lanjut mengenai bencana alam
Perlengkapan makan dan mandi pribadi
Beberapa masker dan hand sanitizerΒ
Jangan lupa untuk menyimpan kontak-kontak yang bisa dihubungi saat banjir menyerang daerah kamu, seperti berikut ini:
Posko bencana alam: 129
Ambulans (24 jam): 118 dan 119.
Badan SAR atau Search and Rescue: 115
Polisi: 110
PLN: 123
Bantuan khusus banjir: 021-345 9444 dan SMS center: 085880001949.
Pelayanan Kesehatan (Posko Hunting): (021) 34835118
Dinas Bintal Kesos (Bantuan Logistik): (021) 4264675
Informasi Lalu Lintas: (021) 52960770
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana: (021) 3458400
Aku nggak tinggal di daerah rawan, apa yang bisa aku lakukan?
Salah satu hal yang paling dasar yang bisa kamu lakukan adalah mendaur ulang sampah rumah kamu. Kamu tahu nggak sih salah satu penyebab dari banjir adalah tersumbatnya aliran sungai karena berlimpahnya sampah di sana? Pengelolaan sampah yang buruk juga kebiasaan jelek warga yang suka buang sampah sembarangan berkontribusi banyak pada rutinnya bencana banjir di Indonesia. Bayangin, deh, pas Jakarta banjir di awal tahun 2020, hampir 50 ribu ton sampah diangkut dari aliran sungai se-Jakarta!
Nah, karena pada masa pandemi ini kita menghabiskan waktu kita di rumah aja, kita sendiri berpotensi menghasilkan banyak sampah di rumah. Jadi, kita perlu mengelola sampah kita dari rumah supaya nantinya tidak mengotori lingkungan juga membantu kesehatan petugas kebersihanmu. Caranya gampang! Kamu bisa ikut program Kelola Sampah dari Rumah dan belajar cara mencegah, memilah, dan mengelola sampah rumah kamu!Referensi:
https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/risiko-covid-19-banjir/
https://tirto.id/manfaat-dan-isi-tas-siaga-bencana-yang-direkomendasikan-bnpb-eraU
https://jakarta.bisnis.com/read/20200110/77/1189081/banjir-jakarta-hasilkan-sedikitnya-50-ribu-ton-sampah
https://twitter.com/BNPB_Indonesia/status/1212278508199673856β