#ForABetterWorldID

Dunia yang Lebih Baik Ada di Tanganmu, Gerakan Sosial Apa yang Ingin Kamu Ciptakan?

profile

campaign

Update

Hai Changemakers!


Kalau kamu mengikuti setiap program komunitas di Campaign #ForChange, pasti kamu bakal sadar deh kalau banyak sekali komunitas sosial yang digerakkan oleh anak-anak muda. Dari isu kesetaraan, isu pendidikan, isu kesehatan sampai isu lingkungan, kita semua membicarakan dan memperjuangkan banyak hal dan mencari solusi bersama. Keren ya!


Hmmm, kalau melihat semua itu, kamu jadi bertanya-bertanya nggak sih, Bagaimana ya caranya membangun sebuah gerakan sosial yang memberikan dampak besar?


Nah, sebelum sampai sana, ada tips nih untuk kamu para calon pelopor gerakan sosial, yang perlu kamu ketahui untuk memulai sebuah gerakan sosial, dan membuat dunia menjadi lebih baik. Yuk simak!


Perubahan Sosial 

Gerakan sosial berkaitan erat dengan perubahan sosial. Di mana ada pergerakan sosial, pasti akan membawa nilai-nilai perubahan sosial yang diusungnya. Menurut penelitian social change yang ditulis oleh Nico Wilterdink, sosiolog asal Belanda, perubahan sosial adalah perubahan mekanisme dalam struktur sosial, ditandai dengan perubahan perilaku, organisasi sosial dan juga sistem. 


Perubahan sosial terjadi setiap waktu dan memiliki dampaknya sendiri yang harus kita terima, bahkan tanpa kita sadari. Perubahan sosial yang berawal dari gerakan sosial seperti gerakan hak-hak sipil, gerakan kesetaraan hak-hak perempuan, sampai gerakan hentikan plastik sekali pakai. 


Gerakan Sosial

Dari perubahan sosial juga kita jadi mengetahui, kalau setiap dari kita memiliki kekuatan untuk mengubah arah kemana dunia ini bergerak. Misal, dari gerakan sosial Jeda untuk Iklim yang digawangi oleh Greta Thunberg, terciptalah riak besar di seluruh dunia untuk peduli dengan isu krisis iklim dan mengubah gaya hidup ramah lingkungan dimulai dari sekarang.

Gerakan sosial yang dibuat oleh Greta dan teman-teman penggiat lingkungan di Indonesia membawa perubahan sosial yang nggak main-main. Sampai akhirnya beberapa daerah di Indonesia melarang penggunaan plastik sekali pakai, salah satunya kota DKI Jakarta. Pastinya karena perubahan sosial ini, kamu yang tinggal di Jakarta, sudah ngalamin kan kalau sekarang minimarket yang ada di dekat rumahmu sudah nggak menyediakan plastik sekali pakai? Dan otomatis kamu harus membawa tas belanja ramah lingkungan setiap kali kamu ingin berbelanja. Nah, hal inilah yang menjadi tujuan setiap gerakan sosial perubahan atau transformasi yang dilakukan oleh setiap masyarakat. 


Lalu bagaimana menciptakan gerakan sosial?

Dalam sesi TED Talk oleh Toby Chow dalam topik Social Movement: A Primer, beliau menjelaskan bahwa gerakan sosial mempunyai satu tujuan yang sama dan berusaha menciptakan perubahan itu. Beda halnya dengan mengemukakan aspirasinya masing-masing di kerumunan orang banyak dan menempati suatu wilayah. Itu yang dinamakan persatuan orang-orang, bukan gerakan sosial.

image

​Foto: aspeninstitute.org


Sampai saat ini pun, banyak tokoh elit dunia yang melihat Greta Thunberg sebagai anak kecil yang mengganggu saja. Padahal, banyak sekali pengikut gerakan Jeda untuk Iklim. Resiko penolakan ini pun beragam dampaknya. Kalau kita lihat kejadian yang dialami oleh Rosa Parks dalam gerakan Montgomery Bus Boycott di tahun 50-an ia dipenjara karena melawan supremasi kulit putih di Amerika Serikat. Di era itu, tempat duduk di bus umum masih terpisah antara area untuk orang kulit putih dan orang Afrika-Amerika. 


Tentunya, masih banyak skenario di luar contoh di atas. Intinya, kamu harus memperhitungkan kembali setiap langkah yang kamu ambil, agar kamu siap  dengan resiko yang ada. Dan jangan lupa untuk terus memberikan edukasi agar gerakan sosialmu berkelanjutan dan membuka dukungan dari berbagai kalangan. 


Nah, sudah siap menciptakan gerakan sosialmu sendiri?


  1. Mengidentifikasi masalah

Sebelum menciptakan gerakan sosial, kamu harus bisa mengidentifikasi masalah yang ada, dan banyak mendengarkan dari berbagai kalangan dengan permasalahan yang dirasakan bersama. Karena perubahan dari sebuah gerakan bermula dari interaksi satu sama lain. 


  1. Berbagi aksi

Gerakan sosial yang baik menurut Toby Chow adalah gerakan sosial yang berkelanjutan dan berbagi aksi satu sama lain. Jadi nggak sekedar berkumpul dan mengemukakan pendapat, tapi memiliki satu tujuan yang sama dan memperjuangkannya bersama untuk mengubah keadaan sosial yang ada.



  1. Menerima semua resiko

Gerakan sosial yang kamu dan teman-temanmu akan usung pastinya harus berawal dari kerja keras, pemikiran, dan solusi yang ada. Nggak jarang kita menemukan bahwa ada harga yang harus “dibayar” saat kita ingin menciptakan perubahan. “Harga” yang dimaksud di sini adalah resiko. Pastinya nggak semua orang  sudah teredukasi dengan baik tentang isu yang kamu perjuangkan kan? Kamu akan menemukan kesalahpahaman atau bahkan penolakan. 


image

​Foto: Storymaps.arcgis.com


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone