Pada hari Kamis, 12 November 2020 diadakan webinar “Institutionalizing Eco-driving in Indonesia: Lessons Learned from Five Years and Way Forward.” Acara ini dihadiri oleh para stakeholders, pihak pemerintah, dan experts dari berbagai sektor. Di sini, mereka membahas tentang perkembangan program eco-driving yang diterapkan di Jakarta selama lima tahun terakhir serta cara-cara untuk menjaga kelangsungannya untuk generasi ke depan.
Diawali dengan kata-kata pembuka dari Bjarne Pedersen, Executive Director of Clean Air Asia, Dr. Syafrin Liputo, ATD. MT, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan Iwan Abdurahman dari Toyota Indonesia, webinar pun resmi dibuka. Beberapa narasumber dari pihak stakeholders pun memberikan presentasinya:
Indonesia Eco-Driving Program: History and Achievements dibawakan oleh Ahmad Safrudin dari KPBB. Dia menjelaskan kronologis dari program eco-driving beserta pencapaian-pencapaian yang berhasil dilaksanakan selama lima tahun terakhir.
Benefits of Eco-Driving Implementation from Perspective of Bus Provider disajikan oleh Agung Legowanto dari HIBA Group. Dia menunjukkan bagaimana HIBA Group menerapkan konsep eco-driving dalam pelatihan driver. HIBA Group juga mengaplikasikan sistem rewards and punishment kepada para driver untuk mendukung eco-driving secara jangka panjang.
Potential of Eco-Driving Programs for Private Transport Stakeholder diuraikan oleh Fandy Silalahi dari Grab Indonesia. Dia bercerita tentang motivasi para driver Grab untuk bekerja di sana dan bagaimana tim Grab membuat konsep eco-driving menjadi personal kepada para driver.
Selanjutnya, ada presentasi dari Stevanus Ayal (Institut Studi Transportasi) mengenai implementasi eco-driving dalam proses pembuatan SIM serta dari Dr. Tri Tjahjono (Universitas Indonesia) yang membahas integrasi eco-driving ke dalam silabus sekolah mengemudi. Lalu, akhirnya dilaksanakan penyerahan program eco-driving dari pihak Clean Air Asia kepada perwakilan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kementerian Transportasi, dan Traffic Accident Research Centre secara virtual. Setelah itu, Ahmad Safrudin kembali hadir untuk menjelaskan proses pengembangan eco-driving toolkit yang bisa dibagi dan digunakan oleh berbagai pihak.
Pada sesi terakhir, terdapat sesi diskusi yang diawali dengan komentar dari Verena Puspawardani (Koaksi Indonesia) dan Jannata Giwangkara mengenai program eco-driving yang sudah berlangsung selama lima tahun. Kemudian, audiens pun mendapat giliran untuk berkomentar atau bertanya mengenai program ini. Dan akhirnya, webinar ini berakhir dengan kata-kata penutup dari Kathleen Dematera Contreras selaku perwakilan dari Clean Air Asia.
Kalau kamu tidak hadir dalam webinar ini, kamu bisa tonton langsung di sini https://www.youtube.com/watch?v=V9QPXPDaGns. Kamu juga bisa mengunduh materi eco-driving di link ini https://ecodriving.or.id/download/. Jangan lupa ikuti kami di Campaign Page #MyGreenRoadHero dan di Instagram @ecodrivingid.
Bersama-sama, ayo membuat perubahan dengan eco-driving!
Location
