Penting untuk mengetahui apa yang terjadi di daerah kita. Kalo ada banjir di komplek sebelah, kita harus tahu tentang itu agar bisa waspada. Informasi dari media online juga bakalan memudahkan kita untuk tahu daerah mana aja yang banjir. Pantengin akun media sosial atau situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga bisa, tuh, karena BMKG adalah sumber nomor satu untuk informasi bencana.
2. Memiliki tas siaga bencana
Kalo tiba-tiba harus evakuasi atau mengungsi, kita harus siap tas siaga bencana, ya, Changemakers. Tas siaga bencana biasanya berisi baju ganti, makanan, senter, P3K dan obat-obatan, dokumen berharga, powerbank, dan senter. Dengan ini, dalam keadaan darurat, kita bisa langsung pergi tanpa harus packing terlebih dahulu yang bisa banget memakan waktu.
3. Menjaga kesehatan
Saat cuaca ekstrem, beberapa penyakit seperti demam berdarah (DBD) dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sering ditemukan. Demam berdarah sendiri ada karena saat hujan turun mengakibatkan genangan air yang ditempati nyamuk Aedes aegypti. Cuaca ekstrem juga mengakibatkan polusi yang buruk dari udara yang bisa memicu ISPA. Penting untuk setiap orang menjaga kesehatan. Sebaiknya dari sekarang kita udah rutin berolahraga, makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup, dan konsumsi Vitamin C, ya!
4. Menjaga lingkungan
Salah satu penyebab dari banjir adalah menumpuknya sampah di saluran drainase. Dalam bencana banjir di Kalimantan Selatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin memiliki kesulitan dalam memungut sampah yang dapat memperburuk keadaan banjir tersebut. Masyarakat harus bisa mandiri dalam mengelola sampah mereka, khususnya yang di daerahnya mengalami banjir tinggi.
Nah, nggak cuma di sana aja, loh, Changemakers. Kita pun harus ikut membantu dalam mengelola sampah, bahkan dari hal-hal kecil, seperti mengikuti Program Kelola Sampah dari Rumah oleh Gajahlah Kebersihan! Cukup tunjukin Aksi kamu saat mengelola sampah di rumah dengan 3AH (Cegah, Pilah, Olah) aja! Selain mengelola sampah, kita juga bisa, loh, memulai penghijauan dengan menanam tanaman di sekitar kita, karena tanaman memiliki daya serap air yang baik dan dapat mencegah bencana banjir maupun longsor. Setelah bercocok tanam, kalian juga bisa mengikuti Program Tantangan 7 hari #CeriTanaman oleh FAM (Family Farm) Lintau, deh.
Yuk bersama kita siap siaga, menjaga satu sama lain, dan menjaga lingkungan kita! 💙
Referensi:
Hai, Changemakers!
Kamu merasa kalau cuaca sedang kurang baik baru-baru ini? Ternyata, bukan perasaan kamu doang!
Pada tanggal 12 hingga 14 Januari lalu, hujan intensitas tinggi disertai kilat dan angin kencang meluapkan Sungai Balangan dan Sungai Pitap yang mengakibatkan banjir besar di Kalimantan Selatan untuk pertama kalinya selama 50 tahun. Pada Sabtu, 16 Januari, tercatat 3.571 rumah di Balangan yang terendam banjir dan 39.549 orang mengungsi. Hujan intensitas tinggi ini terjadi karena cuaca ekstrem yang diprediksi akan terus terjadi di seluruh wilayah Indonesia hingga 24 Januari.
Karena itu, kita semua harus selalu bersiap-siap untuk cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem ini biasanya berupa hujan lebat yang disertai kilat. Hujan lebat ini mengakibatkan bencana seperti tanah longsor dan, seperti yang udah terjadi dimana-mana, banjir. Tapi, cuaca ekstrem ini nggak cuma membawa bencana banjir aja, banyak dampak lain dari cuaca ekstrem, di antaranya berhubungan dengan kesehatan, yaitu munculnya penyakit. Selain itu, cuaca ekstrem bisa membawa dampak negatif lain, termasuk munculnya penyakit.
Hmmm, memang banyak yang harus kita siapkan ya untuk menghadapi cuaca ekstrem seperti ini. Champ punya beberapa tips nih agar kalian siap siaga. Simak, ya!
Location
