Hai, Changemakers!
Kalian pernah, nggak, setelah makan sering merasa makanan kalian nggak benar-benar turun ke perut dan ada rasa sesak di dada? Atau merasa ada sesuatu yang tertahan di tenggorokan dan susah menelan? Wah, bisa jadi kalian punya GERD!
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah penyakit asam lambung yang disebabkan oleh melemahnya katup yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Katup ini biasanya akan terbuka untuk makanan dan minuman dan tertutup setelah makanan dan minuman masuk ke lambung. Bagi penderita GERD, katup ini melemah sehingga tidak menutup dengan baik sehingga asam lambung naik ke kerongkongan. Kenaikan asam lambung ini bisa terjadi sekali seminggu atau bahkan dua kali seminggu.
Di Indonesia, GERD adalah penyakit yang cukup umum. 1 dari 4 penduduk Indonesia mengalami GERD. Faktanya, GERD bisa menjadi cukup serius jika nggak diobati, karena bisa memicu kerusakan permanen kerongkongan hingga kanker kerongkongan.
Tapi masih bisa kalian atasi, kok! Ada beberapa tips, nih, yang bisa kalian lakukan dalam mengatasi GERD:
Foto: unsplash.com/@sanderdalhuisen
Hindari makanan tertentu
Jangan mengonsumsi makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung, seperti makanan yang tinggi lemak, makanan pedas, kopi, tomat, teh, coklat, dan alkohol. Kalau kalian sering banget makan makanan ini, kalian bisa kurangi dulu sampai asam lambung kalian terkontrol, lalu bisa kalian konsumsi lagi satu persatu secara perlahan.
Jangan berbaring setelah makan
Siapa yang setelah makan sering rebahan? Hal ini bisa memicu naiknya asam lambung, loh! Karena gravitasi sendiri menahan asam lambung untuk nggak naik ke kerongkongan. Apalagi bagi penderita GERD, katup di kerongkongan bagian bawah nggak menutup dengan sempurna. Jadi jangan langsung berbaring setelah makan, ya!
Makan secara perlahan
Kadang kegiatan kita padat, jadi rasanya ingin buru-buru makan supaya bisa kembali lagi ke pekerjaan kita secepatnya. Eh, tapi hati-hati! Ketika perut penuh, asam lambung yang naik ke kerongkongan akan lebih banyak dan kalian bisa merasa sesak.
Foto: unsplash.com/@yunmai
Menurunkan berat badan jika dianjurkan
Peningkatan berat badan akan menyebarkan struktur otot yang menopang katup di kerongkongan bagian bawah, sehingga menurunkan tekanan yang menahan katup agar tetap tertutup. Hal ini menyebabkan naiknya asam lambung dan sesak. Tapi apakah kalian perlu menurunkan berat badan atau nggak, bisa konsultasikan ke dokter terlebih dahulu, ya.
Makan dengan teratur
Kalau makan kalian nggak teratur, kalian akan lebih cepat lapar lagi, loh. Rasa lapar ini akan mendorong kalian untuk mengambil makanan yang berlebihan, terus perut akan penuh dan asam lambung naik. Makanya, kita harus menjadwalkan waktu makan kita, seperti konsisten dengan makan tiga kali sehari: sarapan, makan siang, dan makan malam.
Nah, untuk mencegah makan berlebihan, kalian bisa ikuti Challenge Kosongkan Piringmu untuk Mengisi Piring Mereka #EmptyYourPlate oleh Scholars of Sustenance (SOS) Bali yang disponsori oleh PT Marein, CFC, PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, dan RestoDepot. Dengan foto piring kalian yang kosong sehabis makan selama 15 hari, kalian telah membuka donasi 25 ribu rupiah untuk memberi makan masyarakat Bali yang membutuhkan.
Yuk, jaga kesehatan kita dan selesaikan Challenge-nya!

