
#KisahBelajarKu
#KisahBelajarKu

theidejabar
Update
Minat belajar di Indonesia masih rendah jika dibandingkan negara lain. Ini menyedihkan karena Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yaitu di urutan keempat namun kita tidak bisa memaksimalkan sumber daya manusia yang kita punya.
Menurut data dalam kutipan Kompas, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mencatat peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) untuk Indonesia pada survei tahun 2018 berada dalam urutan bawah. PISA merupakan metode penilaian internasional yang menjadi indikator untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global. Nilai kompetensi Membaca siswa Indonesia berada dalam peringkat 72 dari 77 negara sedangkan nilai Matematika, berada di peringkat 72 dari 78 negara, dan nilai Sains berada di peringkat 70 dari 78 negara. Nilai tersebut cenderung stagnan dalam 10 - 15 tahun terakhir. Selain itu minat literasi masyarakat Indonesia secara luas pun masih rendah. Berikut merupakan data yang dikutip di situs kominfo.go.id:
1. UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
2. Riset Worldโs Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
3. 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
4. Berdasarkan hasil riset Semiocast, sebuah lembaga independen di Paris, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia.
Bisa kita bayangkan nggak sih kalau dengan sumber daya manusia yang sedemikian banyak tapi kita optimalkan waktu kita sebagai masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat belajar dan literasi kemungkinan bangsa kita akan menjadi luar biasa. Oleh karena itu yuk kita ikutan lomba belajar ini! Lomba ini membuka kesempatan untuk berbagai usia, nggak Cuma anak sekolah saja tapi siapapun walaupun sudah berumur juga kita harus terus memiliki semangat belajar!


Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Comment
Done
Baca Juga