Hai, Changemakers!
Banyak sekali ruang aman yang bisa kita ciptakan demi kenyaman kita bersama. Dari menjaga inklusivitas, ruang yang bebas berpendapat, sampai mungkin yang kita idam-idamkan selama ini, adalah hak yang setara untuk semua orang tanpa mengenal status sosial, gender ataupun latar belakang. Nah, ternyata kamu nggak sendiri loh! Banyak sekali tokoh di dunia yang juga ingin menciptakan ruang yang aman dan membawa perubahan untuk dunia versi mereka. Siapa aja? Cek infonya di bawah!

Foto: Grid.id
3. Tulus
Kita sudah melihat tokoh-tokoh dunia yang menciptakan ruang yang aman versi mereka. Sekarang, kita ke dalam negeri yuk! Penyanyi Tulus menjadi public figure yang peduli tentang kesejahteraan hewan. Terlihat beberapa tahun lalu, Tulus bekerja sama dengan WWF membuat kampanye bertajuk #TemanGajah dengan pembelian kalung satelit GPS yang akan dikenakan di leher gajah liar, dalam upaya menurunkan perburuan gajah. Usut punya usut, ternyata gajah dalam video klip lagu “Gajah”, mati karena perburuan liar. Dari sana banyak aksi nyata lainnya yang dilakukan Tulus untuk membuka ruang yang aman untuk para hewan.
Wah keren-keren kan, aksi nyata tokoh di atas untuk turut menciptakan ruang yang aman versi mereka. Nggak cuma mereka aja yang bisa melakukan aksi keren di atas, kamu juga bisa turut membuat ruang aman untuk dunia yang lebih baik!
Nah, sekarang Champ balik nanya nih. Apa sih ruang yang aman versi kamu? Tulis di kolom komentar ya!


Foto: Thoughtco.com
2. Simone de Beauvoir
Siapa yang nggak mengenal tokoh feminisme asal perancis yang satu ini? Melalui pemikiran dan karya-karyanya, Simone de Beauvoir sangat berjasa dalam perkembangan ilmu filsuf eksistensialis dengan tema kebebasan perempuan. Dalam aksinya, ia memperjuangkan ruang yang aman dan bebas berekspresi agar perempuan dapat menjadi dirinya sendiri, karena perempuan pada masanya sangat sulit untuk menyatukan status diri sebagai individu yang merdeka, dengan takdir ‘keperempuanan’ mereka. Ia juga, menjadi penggerak perempuan pada masanya untuk sama-sama memperoleh kebebasan berpendapat dan kesetaraan.
Foto: Ft.com
1. Malala Yousafzai
Malala Yousafzai asal Pakistan yang saat itu berumur 15 tahun lolos dari percobaan pembunuhan oleh kelompok Taliban. Semua bermula ketika ia berani menyuarakan perlawanan terhadap kelompok tersebut. Taliban nggak hanya merenggut tempat tinggalnya, tapi juga merenggut hak anak-anak perempuan untuk bersekolah dan belajar selayaknya anak laki-laki. Dari sana Malala sangat vokal menyuarakan pendapatnya agar anak-anak perempuan bisa kembali mengenyam pendidikan, tanpa terbatas gender. “Satu anak, satu guru, satu buku, dan satu pena, bisa mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya solusi. Pendidikan adalah yang utama”. Salah satu kata-kata dari Malala yang sampai saat ini menjadi misinya membuat dunia menjadi lebih baik, dan membuat ruang yang aman untuk setiap anak bisa bersekolah.