Quarter Life Crisis (QLC) hadir karena adanya berbagai tekanan atau tuntutan dari orang-orang dan lingkungan sekitar. Tekanan dan tuntutan ini biasanya mengenai pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang. Biasa menyerang seseorang di usia pertengahan 20-30 tahun. Beberapa tanda bahwa seseorang sedang berada pada fase QLC adalah ia merasa sulit bahagia, kurang motivasi, tertekan, gelisah dan mudah panik.

Mengutip dari The Guardian, sebuah survei menemukan 86% dari 1.100 anak muda mengalami QLC. Mereka mengaku merasa insecure, kesepian sampai tertekan untuk bisa sukses dalam semua aspek dalam waktu tertentu. Pemicu QLC pada anak muda yakni hubungan, keuangan, dan pekerjaan diharapkan berhasil sebelum mencapai usia 30 tahun.

Faktor psikologis yang negatif akan mempengaruhi perilaku dan mindset seseorang, sehingga tak jarang seseorang yang sedang dalam fase QLC menjadi human error. Dari data diatas MatahariKita.co membuat kampanye #StopQLC untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kemampuan diri setiap orang. Kami mengajak kamu sekalian untuk berbenah bersama saat ini. Mari bersama mengambil aksi pada challenge #StopQLC. Jika menyelesaikan aksi berarti kamu sudah memberikan donasi sebesar Rp10.000 dan donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk sesi konseling bersama psikolog agar kamu bisa berbagi cerita. 

StopQuarterLifeCrisis

Meningkatkan kesadaran kaum muda terhadap kesehatan mental dalam menjaga akal, diri dan pikirannya.

liburan kemarin saat ke University Of Queensland

action photo type

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Krisis seperempat abad, atau yang populer dikenal dengan Quarter Life Crisis (QLC) adalah suatu kondisi yang dialami oleh seseorang ketika menginjak rentang usia 20 – 35 tahun. Kecemasan muncul terkait pekerjaan, kondisi keuangan, keluarga, hubungan asmara dan permasalahan hidup lainnya. Individu yang mengalami QLC biasanya berada pada kondisi depresi, terjebak dalam suatu kondisi kecemasan yang rumit, dan tertekan. Kondisi ini umumnya timbul akibat adanya paradoks ingin memuaskan dan memenuhi keinginan hidup, namun apa yang dialami dan dilakukan secara nyata, terasa tidak pada jalur menuju ke arah tujuan atau belum mencapai target yang diidamkan. Cara yang tepat untuk mengatasi QLC adalah mencintai diri sendiri dan melakukan upgrade diri yang dimulai dari hal-hal kecil.  

Challenge #StopQLC by MatahariKita.co akan menjadi ruang berbagi dalam mengapresiasi diri sehingga para kaum muda mendapatkan perubahan psikologi positif dan menciptakan kebiasaan baru untuk jeli memperhatikan kebutuhan fisik dan mental diri sendiri. 
 
Mari berbenah bersama menciptakan mental yang sehat dan kuat dalam kampanye ini dengan mengambil 7 aksi beragam yakni #SelfLoveWithGod, #BeYourSelf, #GrowthMindset, #MakeAPlan, #BeProductive, #BelieveTheProcess, #Reward. 

Apabila kamu menyelesaikan aksi berarti  kamu sudah memberikan donasi sebesar Rp10.000 dan donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk sesi konseling bersama psikolog agar kamu bisa berbagi cerita secara individu dan berkelompok.

Kepada teman-teman yang menyelesaikan aksi kamu akan mendapatkan E-Sertifikat serta dapat ikut webinar pengembangan mental dari MatahariKita.co. Kami tunggu aksimu dan sampai berjumpa di event online kami yaaa!