Di era yang terus berkembang, keberhasilan seorang anak tidak hanya diukur dari pencapaian akademik, tetapi juga dari kemampuan mereka dalam mengelola emosi, membangun hubungan sosial, dan beradaptasi dengan lingkungan. Laporan terbaru OECD’s Survey on Social and Emotional Skills (SSES) menyoroti pentingnya pembelajaran sosial dan emosional (SEL) dalam membentuk individu yang berdaya dan siap menghadapi tantangan masa depan. 

Kampanye #TumbuhBersama hadir sebagai solusi untuk mendorong implementasi SEL yang berkelanjutan baik di sekolah maupun di rumah, khususnya di Kudus, guna meningkatkan generasi cerdas sosial emosional.

Yuk, dukung  kampanye #TumbuhBersama untuk transformasi pendidikan yang lebih holistik. Dengan keterlibatan kita semua—guru, orang tua, komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya—kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya membangun prestasi akademik, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang kuat secara sosial dan emosional. 

5 dari 50 sekolah terbaik akan mendapatkan dana hibah Rp150.000.000

Top 5 out of 50 schools will receive a grant of 150 million

TumbuhBersama

Membangun Generasi Cerdas Sosial Emosional

Together #ForABetterWorld

💙 Campaign 

Kamu memberikan upaya terbaik di challenge ini. Yuk, jaga semangatmu dan buat perubahan #ForABetterWorld.

Your efforts in this challenge are truly remarkable! Let's keep the energy up and making a difference #ForABetterWorld.

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Thank you for contributing in this challenge. Let's keep doing actions #ForABetterWorld!

Donasi yang terkumpul dalam kampanye ini akan digunakan SD 3 Jepang untuk melaksanakan Workshop mengenai pentingnya keterampilan sosial dan emosional untuk 12 Guru, 118 Siswa, dan 118 Orang tua siswa.

Mengapa Keterampilan Sosial dan Emosional Itu Penting?

Kecerdasan sosial dan emosional (Social and Emotional Learning/SEL) adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter siswa yang tangguh, empati, dan mampu menjalin hubungan yang bermakna. Dengan SEL, siswa belajar memahami perasaan mereka sendiri, mengelola emosi, dan merespons situasi dengan cara yang positif. Keterampilan ini juga membantu siswa mengenali dan menghormati perasaan orang lain, membangun komunikasi yang efektif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

SEL memberikan kemampuan kepada siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan adaptasi yang baik, memperkuat hubungan interpersonal, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif. Dalam pendidikan, penerapan kecerdasan sosial dan emosional terbukti meningkatkan keberhasilan akademik sekaligus mendukung perkembangan pribadi secara menyeluruh. Dengan kata lain, SEL adalah investasi berharga dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara emosional dan sosial.

Lebih lanjut, penerapan SEL melalui KSE (Kesadaran dan Manajemen Diri) menjadi kunci dalam membangun kecerdasan sosial dan emosional. KSE membantu siswa memahami perasaan mereka, mengelola emosi, dan merespons situasi dengan lebih baik. Selain itu, orang tua yang menguasai KSE mampu membangun hubungan empati dengan anak, memberikan contoh positif, dan mendukung pembentukan karakter anak yang kokoh serta solutif. Guru, siswa, dan orang tua yang terlibat dalam program ini dapat bersama-sama menciptakan pola interaksi yang harmonis, yang mendorong perkembangan karakter secara kolektif.

Terdapat Poin-poin Utama yang Diangkat dalam KSE:

- **Pengelolaan Emosi:** Mengajarkan siswa dan guru cara mengatasi stres dan kecemasan dengan teknik relaksasi dan manajemen emosi.
- **Kesadaran Diri:** Membantu individu mengenali potensi dan kelemahan mereka untuk membangun rasa percaya diri yang sehat.
- **Manajemen Waktu:** Memberikan strategi praktis untuk mengatasi kebiasaan prokrastinasi dan meningkatkan efisiensi.
- **Keterampilan Sosial dan Empati:** Meningkatkan kemampuan komunikasi dan empati untuk menciptakan hubungan interpersonal yang lebih baik.
- **Disiplin dan Kebiasaan Positif:** Mengajarkan siswa cara membentuk rutinitas sehat dan mengatasi kebiasaan buruk.
- **Penerimaan Diri dan Toleransi:** Membantu individu menerima kelebihan dan kekurangannya, serta membangun sikap saling menghormati.
- **Resiliensi:** Mengajarkan cara bangkit dari kegagalan dan menghadapi tantangan hidup dengan sikap konstruktif.

Dengan demikian, individu dibekali keterampilan untuk mengelola diri dan menjalin hubungan yang lebih baik dalam dunia pendidikan. Keterampilan ini mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademik, mempererat hubungan antar siswa, guru, dan orang tua. Dengan tantangan yang diangkat dalam Challenge KSE, guru, siswa, dan orang tua diajak menjadi individu yang lebih sadar diri, empatik, dan mampu mengelola hubungan interpersonal secara positif.

**Challenge ini mengajak kamu buat menyelesaikan 3 aksi dengan cara upload foto!** Caranya gampang banget karena kamu hanya perlu:

- **Upload foto** antara guru dengan murid, di mana murid mendapatkan umpan balik tentang kekuatan mereka dari guru tersebut. Jelaskan juga di caption, umpan balik positif apa yang diberikan oleh guru.
- **Upload foto** surat yang ditulis tangan oleh murid untuk teman mereka tentang mengapa mereka berteman.
- **Upload foto** saat murid mengerjakan pekerjaan rumah bersama orang tua.

Ayo, tunjukin aksi hebatmu dan jadilah bagian dari kampanye ini!