Di tengah derasnya arus digitalisasi, penggunaan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan laporan Datareportal 2024, 98,02% pengguna internet di Indonesia sudah menggunakan layanan berbasis AI, mulai dari mesin pencarian hingga media sosial. Tapi, di balik potensi besar ini, terdapat celah, banyak organisasi masyarakat sipil belum memahami cara kerja AI secara etis dan strategis. Jika tidak ditangani dengan bijak, AI justru bisa menimbulkan bias, pelanggaran privasi, dan memperluas ketimpangan digital. 

Kampanye #ResponsibleAIFutures hadir sebagai respons, mengajak kita membekali organisasi akar rumput dengan pelatihan AI, Monitoring & Evaluation (MnE), serta pendampingan untuk membangun transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

Yuk, ikut berperan dalam gerakan AI yang bertanggung jawab! Dukung kampanye #ResponsibleAIFutures dan selesaikan Challengenya di aplikasi Campaign #ForABetterWorld. Setiap aksi yang kamu lakukan mendekatkan mereka pada teknologi yang adil, transparan, dan berpihak pada masyarakat serta menentukan NGO yang berhak mendapatkan grant berupa benefit tambahan dari Talenesia dan Campaign

ResponsibleAIFutures

#ResponsibleAIFutures bertujuan untuk memperkuat organisasi sosial dengan pelatihan AI dan MnE

Kamu memberikan upaya terbaik di challenge ini. Yuk, jaga semangatmu dan buat perubahan #ForABetterWorld.

Your efforts in this challenge are truly remarkable! Let's keep the energy up and making a difference #ForABetterWorld.

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Thank you for contributing in this challenge. Let's keep doing actions #ForABetterWorld!

Challenge ini dibuat untuk mendorong individu dalam mulai peka terhadap lingkungan. Terlebih dengan prinsip “Micro Sustainability” yang memiliki arti bahwa tindakan kecil yang dilakukan secara terus-menerus dapat memberikan dampak yang signifikan pada keberlangsungan lingkungan.
Tindakan yang bersifat Micro Sustainability dapat berupa pengurangan penggunaan bahan plastik sampai mematikan lampu jika sekiranya tidak digunakan untuk menghemat energi. Perlu dipahami bahwa tindakan tersebut jika dilakukan secara terus-menerus dapat memberikan dampak signifikan pada keberlangsungan lingkungan.
Akan tetapi, sebagian orang masih luput atas hal tersebut. Oleh karena itu, dengan bantuan AI (Artificial Intelligence) seperti halnya Chat GPT, Gemini, dllnya kita dapat memahami apa itu Micro Sustainability serta penerapannya.


Indonesia menghadapi tiga isu lingkungan, yaitu  Limbah plastik dengan produksi 7,8 juta ton/tahun (58% tidak terkelola, 1,29 juta ton bocor ke laut—terbesar kedua global), dimana hanya 10% didaur ulang, sisanya dibakar (47%) atau menumpuk di TPA, Food waste yang menyumbang 39,87% sampah TPA (≈20 juta ton/tahun) yang menghasilkan gas metana (25× lebih berbahaya daripada CO₂), dan Emisi mobilitas dari transportasi berbahan bakar fosil yang menyumbang 23% emisi CO₂ nasional (BPS, 2023). Data ini menunjukkan urgensi aksi kolektif untuk mengurangi dampak iklim. 
Untuk mengatasi isu permasalahan tersebut, challenge ini hadir untuk meningkatkan kesadaran mengenai Micro Sustainability melalui pemanfaatan AI (Artificial Intelligence).
Challenge ini mengajak kamu untuk menyelesaikan 3 aksi, yaitu:
1. Mengajak supporters untuk mencari berita menggunakan bantuan AI mengenai pentingnya hidup Mikro Sustainability
2. Mengajak supporters menceritakan pendapat dengan pemanfaatan AI dalam penyebarluasan Micro Sustainability. 
3. Mengajak supporters untuk mulai menerapkan prinsip Micro Sustainability dengan memahami bahwa terdapat banyak hal sederhana yang bisa dilakukan untuk keberlangsungan lingkungan.

Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu bantu kami selangkah lebih dekat jadi 5 Organizer terpilih untuk mendapatkan akses eksklusif pelatihan, pendampingan, serta konsultasi HR atau Finance dari Talenesia.