Berdiri pada 9 Desember 2019 dengan akta hukum Yayasan Aksi Pragma Cendikia/ Digagas oleh para pendirinya, Athalla Hardian (None Jakarta 2018), Kavin Arsshiddiqi (Finalis Abang Jakarta 2018) & Sheyrin Putri, I Am Okay berdiri sebagai wadah kolaborasi yang menyuarakan arti penting menjaga Kesehatan Mental bagi remaja dalam bentuk beberapa program kampanye.

I Am Okay diresmikan di Balaikota DKI Jakarta pada 2 Maret 2020. Kampanye yang dilakukan oleh I Am Okay merupakan cerminan dari pentingnya edukasi kesehatan mental remaja yang kini belum dipandang sebagai isu yang penting di Indonesia.

I Am Okay merupakan organisasi non-profit berbadan hukum dibawah naungan Yayasan Aksi Pragma Cendikia. I Am Okay menginisiasi program kolaborasi kampanye tentang pendidikan ilmu dasar kesehatan mental khususnya bagi para remaja DKI Jakarta. Kesehatan mental merupakan salah satu isu yang sering dialami remaja yang dapat menghambat cita- cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara emas pada tahun 2045. 

Berdasarkan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang telah dilakukan pada remaja usia 10-17 tahun di Indonesia, lebih dari 17 juta remaja di Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental. Hal ini mendorong pemerintah dan I Am Okay untuk merancang kegiatan aksi kampanye sosial, dengan mengusung tema utama, “Peran Pemerintah dalam Edukasi Kesehatan Mental Remaja DKI Jakarta.”. Tema ini dijadikan judul untuk aksi kampanye sosial yaitu,“Self-Awareness #ForChange, Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental.” 

Oleh karena itu, untuk mewujudkan remaja yang sehat secara mental dan siap mendukung visi misi pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dibutuhkan suatu langkah praktis. Salah satunya ialah dengan mengikuti workshop yang diinisiasi oleh I Am Okay kepada remaja untuk mengubah pandangan kesehatan mental dari segi pengetahuan (knowledge), mempertahankan pengetahuan tersebut dengan menggunakan metode mengulang (affirmations), serta mampu mempraktikan dan menjadi ambassador yang dapat mengedukasi keluarga maupun kerabat terkait kesehatan mental (practice)

BeraniBerubah

Memberikan ruang edukasi kesehatan mental remaja dan mendukung misi pemerintah Indonesia Emas 2045

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!