We are the first social network built from the ground up specifically for social impact & change. Proudly started in Indonesia as a social tech enterprise, we aim to be a global catalyst to build a better world by bringing all changemakers under a shared vision, #ForABetterWorld.

Feel free to chat with us if you have any questions.


1 dari 5 remaja di Asia mengalami kecemasan, dan hampir seperempat menunjukkan gejala depresi. Namun, banyak dari mereka tetap diam, tak terlihat, tak terdengar.

Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 #InspiringIndonesia hadir untuk mengubah itu. Festival ini mengangkat tema Kesehatan Mental Remaja dengan pesan utama: To Be Seen.

Melalui film pendek, kami mengundang sineas muda, pelajar, komunitas, NGO, hingga agen perubahan untuk menyuarakan pengalaman, mengangkat solusi, dan membuka ruang dialog untuk menghapus stigma, membangun empati, dan mendorong aksi nyata.
Didukung oleh Inspiring Asia, serta mitra strategis seperti Djarum Foundation, Tanoto Foundation, A Better World Foundation, dan Campaign, ini bukan sekadar kompetisi ini adalah sebuah gerakan.

Pemenang dari Indonesia akan berkesempatan melangkah ke panggung regional dan tampil di Grand Final di Singapura, mewakili suara Indonesia, bersaing untuk pengakuan internasional dan total hadiah hingga USD $150,000.

Karya terpilih berkesempatan tampil di Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 di Singapura, dengan dua kategori penghargaan: Best Micro Film dan Best Project.

Selected works can shine at the 2025 Inspiring Asia Micro Film Festival in Singapore, competing for Best Micro Film and Best Project awards

InspiringIndonesia

Meningkatkan kesadaran terkait isu kesehatan mental di kalangan remaja melalui film pendek

Bagi saya, membaca buku fisik sangat membantu untuk mengembalikan kesehatan mental saya. Terutama kaitannya dengan memaksa melepaskan diri dari layar digital dan media sosial serta meningkatkan attention span. 

Melalui buku Public Feelings, yang merupakan sebuah memoir dari Ray Shabir. Ia menuliskan banyak hal soal mental health, utamanya tentang kesendirian (loneliness) yang ternyata menjadi "public feelings" yang dapat dirasakan oleh kita semua. 

Kamu memberikan upaya terbaik di challenge ini. Yuk, jaga semangatmu dan buat perubahan Campaign for Good.

Your efforts in this challenge are truly remarkable! Let's keep the energy up and making a difference Campaign for Good.

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Thank you for contributing in this challenge. Let's keep doing actions Campaign for Good!

Mania Dunia Nia: Cerita Seorang Mahasiswi Terjebak dalam Distraksi Digital & Tekanan Media Sosial

Mania Dunia Nia memperlihatkan bagaimana tekanan digital dan media sosial menciptakan kecemasan serta merasa terasing di dunia yang sungguh terkoneksi.

1. Seolah Semua Menuntut Perhatianmu Sekaligus: Saatnya Memahami Sunyi di Balik Layar
Kehidupan Nia terlihat sempurna karena kuliah, bekerja sambilan demi membantu ibu, aktif organisasi, dan berjuang dalam hubungan. Namun di balik hiruk-pikuk digital, pikirannya rapuh: notifikasi yang tiada henti, tugas menumpuk, semua bersurai di kepala seperti keramaian tak berujung yang justru membuatnya merasa sunyi dan terasing.

2. Potret Digital yang Menghimpit Jiwa
Gadget memberikan koneksi, tetapi seringkali justru menciptakan kecemasan dan keterasingan. Hal ini didukung oleh data bahwa:
a. GoodStats (2024) menyatakan bahwa 81% anak muda (15–26 tahun) mengaku media sosial memengaruhi kesehatan mental mereka; dimana 85% diantaranya merasa stres dan cemas akibat penggunaan berlebihan.
b. Penelitian dari Jurnal Psikologi PSYCOMEDIA (2022) juga menemukan bahwa semakin intens penggunaan media sosial, semakin tinggi tingkat kecemasan sosial remaja. 
c. Data lainnya dari GoodStats (2024) juga memaparkan bahwa secara nasional, 1 dari 3 remaja sekitar 15,5 juta anak, mengalami masalah kesehatan mental. Namun hanya 2,6% yang mengakses layanan bantuan profesional.

3. Menyuarakan Keriuhan Jiwa melalui Film
Mania Dunia Nia, karya Lagi Liburan Films (2025), mengangkat tema pengaruh media sosial terhadap kecemasan dan keterasingan remaja, sejalan dengan tema Youth Mental Well-being Festival #InspiringAsiaMicroFilm 2025 #InspiringIndonesia. Film ini bukan sekadar panggilan visual, tetapi jendela untuk memahami, karena terkadang, keterhubungan yang terlalu deras justru bisa memercikkan kesepian terdalam.

4. Dukung Mania Dunia Nia di Festival #InspiringIndonesia
a. Bantu film ini menjadi suara yang mengajak kita menurunkan layar digital dan mendengarkan satu sama lain.
b. Dukung Lagi Liburan Films agar Mania Dunia Nia dinobatkan sebagai Film Terbaik di Festival #InspiringIndonesia agar pesan ini menjangkau lebih banyak hati, membangun empati, dan memulai percakapan nyata.
c. Yuk, selesaikan 2 aksi dalam Challenge ini dan jadilah bagian dari gerakan peduli kesehatan mental generasi muda di Indonesia!

1. Raise Awareness & Show Support! - Membagikan aktivitas yang menunjukan kepekaan dan kepedulian terhadap isu kesehatan mental seperti halnya membaca buku tentang kesehatan mental, journaling buat refleksi diri, aktif di komunitas yang peduli kesehatan mental, dan lainnya. 
2. Tonton, Renungkan, dan Sebarkan! - Tonton film ini sebagai bentuk dukungan kamu untuk karya kami!
