Berdasarkan studi dan laporan oleh Economist Intelligence Unit, Indonesia adalah penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia. Ironisnya, tingkat malnutrisi di Indonesia berada di angka 7.6%, dan juga ancaman kelaparan melanda di tengah pandemi COVID-19.

Untuk itu, SOS Indonesia berinisiatif untuk membantu mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan makanan dan nutrisi yang layak.

Melalui kampanye #EmptyYourPlate, kami mengajak semua orang untuk lebih peduli dan bantu kami menyediakan lebih banyak makanan serta mengurangi tingkat malnutrisi di Indonesia.

Cara untuk ikutan kampanye:
- Foto piring kamu sehabis makan dengan tidak ada satu pun makanan yang tersisa selama 30 hari
- Download aplikasi Campaign #ForChange di Google Play Store dan Appstore.
- Daftar/registrasi akun baru.
- Buka aplikasi Campaign #ForChange. Lalu pada bagian Challenges pilih #EmptyYourPlate. Klik Accept dan upload foto piring kosongmu.
- Berikan caption tentang kalimat dukungan untuk teman-teman daksa serta tambahkan tagar #EmptyYourPlate. Lalu upload !

EmptyYourPlate

Mengajak masyarakat untuk peduli dengan orang yang membutuhkan makanan dan tidak membuang makanan

Kosongkan Piringmu Untuk Mengisi Piring Mereka

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Indonesia adalah penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia, berdasarkan studi dan laporan dari Economist Intelligence Unit. Ironisnya, Indonesia menempati tingkat kelima di dunia dalam kasus gizi buruk. Selain itu, ancaman kelaparan pun melanda banyak orang di tengah pandemi COVID-19. \n\nKarena itu, Scholars of Sustenance (SOS) Indonesia {Bali) berinisiatif untuk membantu mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan makanan dan nutrisi yang layak.\n\nTahukah kamu? Sepertiga dari makanan sisa di dunia ini dibiarkan membusuk di pembuangan sampah. Pada akhirnya, hal ini akan mengeluarkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan, manusia, dan atmosfer bumi. \n\n\nYayasan nirlaba SOS Bali didirikan di Indonesia pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengurangi limbah makanan. Kami mengumpulkan makanan sisa yang masih layak untuk dimakan dan mendistribusikannya kepada orang, lembaga, atau panti asuhan yang membutuhkan. Saat ini, SOS Bali memiliki 3 kantor cabang yang beroperasi di Amerika Serikat, Thailand, dan Indonesia. SOS Bali sendiri berkomitmen untuk menyediakan makanan per hari sebanyak mungkin.