Visi Mindfulness Hub adalah membangun sebuah dunia di mana praktik mindfulness (berkesadaran) terintegrasi di dalam kehidupan masyarakat, sebagai sebuah cara hidup yang mendasar untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik, harmonis dengan diri sendiri, liyan dan lingkungan.

Masa pandemi membuat semua kegiatan manusia berubah dan terbatas. Ruang gerak juga menjadi sempit dan bisa menyebabkan stress serta tekanan lainnya untuk sebagian banyak orang, terutama para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan Covid-19. Maka dari itu, penting untuk menerapkan Mindfulness Living di kegiatan sehari-hari. Dimana kita dengan penuh kesadaran memilih untuk melakukan kegiatan yang bisa membuat kita tenang dan bahagia.

Tenaga kesehatan memiliki peran penting di masa pandemi Covid-19 dan paling rentan terpapar Covid-19 sehingga menimbulkan kecemasan jika tidak ditangani dengan baik. Kecemasan ringan dapat berkembang menjadi kecemasan dengan kategori kecemasan berat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Riau, sebanyak 52,6% responden tenaga kesehatan mengalami kecemasan ringan dan sisanya mengalami kecemasan berat.

Kami mengajak para supporters untuk mendukung dan ikut melakukan Mindfulness Living dalam kegiatan sehari-hari. Bantu tenaga kesehatan Covid-19 untuk kembali hidup tenang dan bahagia, serta terapkan juga kebiasaan ini untuk meningkatkan kualitas hidup kita semua! Bersama menghadapi masa pandemi Covid-19 dengan tetap menjaga dan merawat kesehatan mental melalui Challenge Bantu dan Dukung Resiliensi Mental di Masa Pandemi !

PeduliSehatMental

Merawat dan menjaga kesehatan mental tenaga kesehatan di tengah pandemi

Slowing down 🍃 ☕️ 
It’s called the present for a reason - today’s a gift. 

action photo type

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Mindfulness Living artinya kita fokus menjalani hidup yang ada saat ini. Mindfulness Living melibatkan aktivitas menjaga tindakan, kata-kata, dan perasaan kita untuk memastikan bahwa kita menjalani kehidupan terbaik. Ini tentang tidak membiarkan hidup berlalu begitu saja saat kita hidup dalam reaksi dan di kepala kita sendiri. Ini tentang melangkah keluar ke dunia untuk menjadi manusia yang baik yang mempraktikkan kebajikan dan yang hidup sesuai dengan kodratnya.

Dengan melakukan dan praktik Mindfulness Living, kita memprioritaskan kualitas hidup daripada terhanyut dengan hal-hal negatif. Terutama di masa pandemi saat hidup kita berubah ke arah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pasti akan muncul banyak tekanan dan bisa membuat kita stress. Oleh sebab itu, penting untuk bisa menerapkan Mindfulness Living dalam aktivitas sehari-hari agar hidup kita lebih terarah dan bahagia.

Melalui Challenge “Bantu dan Dukung Resiliensi Mental Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi”, kami mengajak para supporters untuk memulai Mindfulness Living dengan mengupload foto mereka saat melakukan kegiatan-kegiatan mindfulness yang membuat mereka tenang dan bahagia. Contoh kegiatannya dapat berupa meditasi, merapikan rumah, olahraga, dan lainnya.

Donasi yang akan didapatkan dari Challenge ini akan digunakan untuk memfasilitasi pelatihan Mindfulness secara gratis di masa pandemi Covid-19.

Terbuka kesempatan untuk tiga supporters dengan aksi dan caption terbaik untuk bisa mendapatkan buku “Mindful is Mind-less: Seni Beristirahat dalam Badai” karya Hendrick Tanuwidjaja.

Bantu dan Dukung Resiliensi Mental di Masa Pandemi

Sedang Diperiksa

The Same “Worry”: Mengungkap Trauma Generasi dan Kekhawatiran Remaja Perempuan Indonesia

Film The Same “Worry” dari sustainHER Indonesia mengangkat kisah terkait trauma generasi dan tekanan sosial yang membentuk masa depan remaja perempuan.

1. Ketakutan yang Tak Pernah Dibicarakan
Pernahkah kamu membayangkan masa depanmu sudah ditentukan sebelum kamu sempat memilih? Bagi banyak remaja perempuan di Indonesia, rasa cemas itu nyata. Di balik senyum di hari pernikahan, ada cerita tentang keputusan besar yang dipengaruhi oleh tekanan keluarga, norma sosial, bahkan pasangan. Keputusan yang kadang berdampak pada keselamatan diri bahkan nyawa, karena ini bukan sekadar peralihan status, tetapi perubahan besar yang dapat mengubah seluruh hidup.

2. Lebih dari Sekadar Patriarki
Bagi sebagian perempuan yang memahami feminisme, jawaban singkatnya adalah “Patriarki!”. Namun, temuan sustainHER Indonesia menunjukkan ada sudut lain yang jarang terlihat, sudut yang hanya dipahami jika benar-benar mengalaminya.

The Same “Worry” lahir dari gabungan kisah nyata para pemeran dan hasil penelitian sustainHER sejak 2023. Film ini membuka mata tentang bagaimana trauma yang diwariskan dalam keluarga dapat berlanjut menjadi kekerasan dalam hubungan, dan bagaimana hal itu membentuk rasa takut generasi berikutnya.

3. Film sebagai Jendela Empati dan Edukasi
Isu trauma generasi dan kekerasan dalam hubungan adalah persoalan serius yang mempengaruhi kesehatan mental remaja perempuan. Dengan mengangkatnya melalui film dokumenter, sustainHER berharap publik dapat lebih memahami, bersimpati, dan mengambil langkah untuk menghentikan siklus ini.

4. Dukung The Same “Worry” di Festival #InspiringIndonesia
Mari bersama membuat isu ini terdengar lebih luas.
Dukung The Same “Worry” dari sustainHER Indonesia agar terpilih sebagai Film Terbaik di Festival #InspiringIndonesia, sehingga lebih banyak orang teredukasi dan tergerak.
Yuk, selesaikan 2 aksi dalam Challenge ini dan jadilah bagian dari gerakan memutus rantai trauma generasi di Indonesia!