Pada tahun 2021 Plan international meluncurkan studi bertajuk The Future Online, dengan mengajak kaum muda perempuan berusia 15-24 tahun dari Indonesia, Vietnam dan Australia, ditemukan bahwa ranah digital, terutama media sosial, masih belum menjadi ruang aman bagi kaum muda karena masih maraknya kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang terjadi dan belum adanya perlindungan bagi korban dan saksi atas KBGO.

Berangkat dari studi tersebut, Plan Indonesia menginisiasi kampanye Bystander Tuk Ruang Aman, untuk menyorot kasus-kasus KBGO yang terjadi pada kaum muda, yang terutama terjadi dalam ranah digital dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bystander aktif dan turut menciptakan ruang aman di ranah digital. 

Yuk, sama-sama memutus rantai KBGO dengan menjadi bystander aktif dan kita ciptakan ruang aman bersama! 

BystanderTukRuangAman

Membangun solidaritas kaum muda untuk turut memutus rantai KBGO dengan menjadi bystander aktif

An Environment enthu, Let's be savior for our planet!

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Kampanye Bystander tuk Ruang Aman terbentuk dari kekhawatiran kaum muda akan ranah digital yang belum aman dengan masih maraknya kasus KBGO yang terjadi, salah satu cara untuk memutus rantai KBGO adalah dengan menjadi bystander aktif di ranah digital.

Memutus rantai kekerasan berbasis gender online dan menciptakan ruang aman harus dilakukan bersama-sama, dengan kampanye ini seluruh lapisan masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam menyuarakan betapa pentingnya ruang aman untuk semua
Dengan membagikan ajakan untuk membantu dan mendukung korban KBGO, dengan membagikan informasi tentang upaya pencegahan dan pelaporan KBGO dengan sumber dari sosial media Plan Indonesia, Safenet atau sumber lainnya selama 7 hari di sosial media, kaum muda sudah berkontribusi dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan kekerasan di ranah digital, terutama media sosial

Donasi akan disalurkan dalam program sponsorship  Plan Indonesia yang membantu anak-anak di NTT untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.