IWAPI atau Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia merupakan salah satu organisasi non profit yang bergerak di sektor perekonomian guna membantu pemerintah dalam mencetak pengusaha wanita dan melakukan pendampingan usaha. 

DPC IWAPI Kabupaten Buleleng atau yang bisa disebut IWAPI Buleleng bertujuan untuk memperkuat wanita pengusaha khususnya wilayah Kabupaten Buleleng Provinsi Bali pada skala mikro, kecil dan menengah melalui peningkatan kemampuan dalam membantu membangun jaringan kerjasama & kebersamaan yang harmonis dari para anggota, terutama dalam pemasaran dan permodalan di segala bidang usaha.

Semenjak tahun 2018, IWAPI Buleleng memiliki beberapa program unggulan diantaranya: Gebyar IWAPI Buleleng, Potret Buleleng, Pembinaan dan Pendampingan Kelompok Usaha Binaan, Pembinaan dan Pendampingan Desa Wisata, dan lain sebagainya. Pada tahun 2023 – 2024 nanti focus kerja IWAPI Buleleng adalah pemberdayaan perempuan ekonomi mandiri melalui pertanian organik.

Tahukah kalian bahwa data dari Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2020 mencatat bahwa dari total usaha mikro yang ada, perempuan mengelola sekitar 46,4%? Hal ini  menunjukkan bahwa peran perempuan sangat signifikan dalam mendukung perekonomian lokal. Tidak hanya itu saja, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pendapatan perempuan memberikan kontribusi signifikan pada pemenuhan kebutuhan dasar keluarga, seperti pendidikan dan kesehatan, yakni 59,9% pendapatan keluarga meningkat.

Memahami fakta-fakta ini memperjelas betapa pentingnya peran perempuan dalam ekonomi mandiri. Oleh karena itu, mendukung dan mendorong perempuan untuk mencapai kemandirian ekonomi bukan hanya tugas moral, tetapi juga langkah strategis menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Ayo, mari dukung perempuan untuk meraih kemandirian ekonomi mereka dan bergabunglah dalam challange #DukungPerempuanEkonomiMandiri. Ajak teman, keluarga, dan rekan Anda untuk bergabung dalam gerakan ini. Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi perempuan.

DukungPerempuanEkonomiMandiri

Meningkatkan awareness masyarakat dan mendukung upaya perempuan dalam membantu perekonomian keluarga

Program Manager at Campaign | Caretaker of Indoreadgram

Nurhayati Subakat adalah CEO dari PT Paragon Technology and Innovation yang juga pemilik dari beragam merek seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf hingga perawatan rambut Putri dan IX. 

Perjalanan Nurhayati Subakat ini dimulai pada tahun 1985 ketika dia mendirikan perusahaan bernama PT Pusaka Tradisi Ibu. Sampai akhirnya, perusahaannya berubah nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation pada 2011. 



Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Challenge #DukungPerempuanEkonomiMandiri hadir sebagai respons terhadap permasalahan ketidaksetaraan ekonomi yang masih dihadapi oleh banyak perempuan, diantaranya minimnya akses pekerjaan formal yang menawarkan keamanan kerja, jaminan sosial dan tunjangan lainnya serta keterbatasan akses pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk memasuki sektor ekonomi yang lebih canggih dan berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Perempuan sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses modal, dukungan, dan peluang yang setara dengan rekan-rekan pria mereka. Solusinya terletak pada partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung usaha perempuan, mempromosikan produk-produk mereka, memberikan akses terhadap pelatihan dan pendidikan bisnis, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi perempuan.

Dengan ikut serta dalam challenge ini, kita menjadi langkah konkret dalam mendukung kesetaraan dan kemandirian ekonomi perempuan. Kita juga dapat menjadi agen perubahan positif dalam memberikan peluang untuk merayakan dan mengamplifikasi suara perempuan pengusaha, serta mendorong kolaborasi dan dukungan komunitas berkontribusi bersama-sama guna mewujudkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Donasi yang berhasil terkumpul di challenge ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan wanita tani kurang mampu di Kabupaten Buleleng. Mulai dari pemberian subsidi pupuk organik hingga pembinaan dan pelatihan edukasi pengolahan lahan pertanian organik.

Untuk 3 Changemakers dengan aksi paling menarik masing-masing akan mendapatkan insentif sebesar Rp 50.000

Dukung Perempuan Ekonomi Mandiri

action photo type

Challenge #DukungPerempuanEkonomiMandiri hadir sebagai respons terhadap permasalahan ketidaksetaraan ekonomi yang masih dihadapi oleh banyak perempuan, diantaranya minimnya akses pekerjaan formal yang menawarkan keamanan kerja, jaminan sosial dan tunjangan lainnya serta keterbatasan akses pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk memasuki sektor ekonomi yang lebih canggih dan berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Perempuan sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses modal, dukungan, dan peluang yang setara dengan rekan-rekan pria mereka. Solusinya terletak pada partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung usaha perempuan, mempromosikan produk-produk mereka, memberikan akses terhadap pelatihan dan pendidikan bisnis, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi perempuan.

Dengan ikut serta dalam challenge ini, kita menjadi langkah konkret dalam mendukung kesetaraan dan kemandirian ekonomi perempuan. Kita juga dapat menjadi agen perubahan positif dalam memberikan peluang untuk merayakan dan mengamplifikasi suara perempuan pengusaha, serta mendorong kolaborasi dan dukungan komunitas berkontribusi bersama-sama guna mewujudkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Donasi yang berhasil terkumpul di challenge ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan wanita tani kurang mampu di Kabupaten Buleleng. Mulai dari pemberian subsidi pupuk organik hingga pembinaan dan pelatihan edukasi pengolahan lahan pertanian organik.

Untuk 3 Changemakers dengan aksi paling menarik masing-masing akan mendapatkan intensif sebesar Rp 50.000

Diverifikasi

aku dan mama, usah catering kami di Medan hehe asal ada pesanan, kami semua selalu bantuin mama

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 menunjukkan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan mencapai 54,5 persen, sementara jumlah angkatan kerja laki-laki di angka 84 persen. Sedangkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan, di Indonesia ada 64 juta usaha mikro, dengan lebih dari setengahnya atau 60 persennya dimiliki dan dikelola perempuan. 

Ini artinya terjadi peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender, sebagaimana salah satu agenda prioritas sesuai mandat Presiden Joko Widodo telah berjalan dengan baik. 

Meski demikian, wirausaha perempuan bukan hanya tentang membangun usaha, tetapi juga merentangkan sayap kesetaraan. Untuk itu, melalui inisiatif tersebut perempuan diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi tantangan ekonomi dan sosial. 

Sumber: https://www.rri.co.id/talaud/editorial/1985/pemberdayaan-perempuan-lewat-wirausaha