empowering youth resources to accelerate youth inclusion, capacity-building, and participation through community project

Rendahnya partisipasi studi lanjut ke perguruan tinggi disebabkan oleh setidaknya dua faktor utama; pertama, banyak anak merasa bahwa biaya kuliah sangat besar dan keluarganya termasuk dalam kategori pra-sejahtera. Kedua, terbatasnya informasi mengenai peluang beasiswa juga menjadi kendala, padahal baik kampus negeri maupun swasta di Provinsi Kalimantan Selatan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama tiga tahun terakhir, mulai dari 2019 hingga 2021, menunjukkan bahwa indeks APK PT di Provinsi Kalimantan Selatan secara berturut-turut adalah 27,04; 27,35; dan 27,97. Angka ini berada di bawah rata-rata indeks nasional yang sudah melebihi skor 30,00.

Untuk memastikan terpenuhinya hak dan kesempatan akses yang sama bagi pelajar di daerah 3T, khususnya di Kabupaten Barito Kuala, pastikan kami ikut terlibat dann tunjukan bahwa kamu #PeduliPendidikan

PeduliPendidikan

Meningkatkan partisipasi studi lanjut peserta didik di daerah 3T untuk kuliah dengan beasiswa KIP

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Challenge ini muncul sebagai respons atas rendahnya minat studi anak-anak di daerah 3T untuk kuliah ke perguruan tinggi, terutama di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Terbatasnya ekonomi dan akses informasi menjadi dua faktor utama penyebab rendahnya APK PT (Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi) anak-anak di Barito Kuala. Kendati pemerintah telah memberikan bantuan melalui KIP (Kartu Indonesia Pintar), namun masih banyak pelajar yang tidak mengetahui proses pendaftaran kampus dan dokumen yang dibutuhkan. BOLD ditawarkan sebagai upaya untuk membangun kesadaran dan memperluas akses kesempatan studi ke perguruan tinggi yang dilakukan melalui 3 kegiatan utama, yakni
a. Sosialisasi - Kunjungan ke sekolah dengan memberikan informasi mengenai kampus di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya mengenai kampus negeri, serta disampaikan informasi mengenai jurusan dan program studi beserta dengan prospek kerja yang menjadi kesempatan dari program studi yang diambil.
b. Mentoring – ditujukan bagi peserta didik yang hendak melanjutkan studi dengan kartu KIP Kuliah. 1 orang mentor memberikan bimbingan pada 3 orang peserta didik mengenai benefit beasiswa KIP Kuliah, tata cara pendaftaran hingga pendampingan dan persyaratan pendaftaran.
c. Tutoring - memberikan pembelajaran bagi adik-adik yang mendaftar kuliah melalui program KIP Kuliah dengan jalur tes.
Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa setiap anak memperoleh hak dan kesempatan belajar yang sama. Mengingat bahwa pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan orangtua saja, maka masyarakat juga memiliki peran yang signifikan untuk membangun dan mengembangkan manusia dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perkembangan zaman. Melalui pendidikan tinggi seperti kuliah, diharapkan dapat terbentuk individu dengan kecakapan yang mampu mengimbangi tuntutan zaman saat ini. Dengan kampanye ini, setiap individu memiliki kesempatan yang nyata untuk membuat perubahan dan meningkatkan akses serta kualitas pendidikan.
 
Donasi yang diperoleh agak digunakan untuk kebutuhan sosialisasi (seminar kit dan konsumsi serta transportasi narasumber), serta kebutuhan tutoring dan mentoring (kuota/data untuk kegiatan pendampingan berkas KIP Kuliah dan pengajaran materi masuk perguruan tinggi), serta biaya cetak banner dan sertifikat untuk peserta didik dan narasumber.
Sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang aktif berkontribusi dalam kampanye ini, maka akan diberikan insentif untuk changemakers (individu terpilih yang berhasil menyebarluaskan pesan kampanye dan melibatkan lebih banyak orang dalam Challenge #ForChange (dengan cara mempromosikannya melalui laman sosial miliknya sebagai suporter terbaik). Insentif ini dapat berupa pengakuan publik, dan (e-money) sebagai bentuk motivasi untuk terus berperan sebagai agen perubahan. Dengan memberikan insentif kepada changemakers, diharapkan dapat memperkuat komitmen mereka dalam mendukung kampanye ini dan menciptakan efek domino yang lebih besar untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas pendidikan