Menurut data The Tobacco Atlas, Indonesia menempati peringkat 3 sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia (49,8 juta laki-laki dan 3,9 juta perempuan). Hal ini diperparah dengan terus naiknya prevalensi perokok anak 10-18 tahun; dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% para 2018 –yang setara dengan 3,2 juta anak (Riset Kesehatan Dasar). 

Padahal, perilaku merokok merupakan salah satu faktor utama timbulnya Penyakit Tidak Menular, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertanggung jawab terhadap 70% kematian di dunia. Apalagi, Direktur Pencegahan PTM Kemenkes RI, Cut Putri Ariane menyatakan bahwa saat ini terjadi kenaikan angka PTM pada anak usia 10-14 tahun.

Melalui kampanye #OlahragaSasarengan, FIM Bogor ingin mengajak kaum muda Indonesia, khususnya di Bogor, untuk mempromosikan olahraga sebagai gaya hidup sehat untuk berhenti merokok dan/atau menghindari rokok. Dengan demikian, diharapkan dapat mencegah angka PTM pada usia muda. 

OlahragaSasarengan

Mengajak kaum muda Indonesia mempromosikan olahraga sebagai cara berhenti dan menghindari rokok.

Dukung Berhenti Merokok dengan #OlahragaSasarengan

A passionate Changemaker thriving at Campaign. I blend analytical precision with social impact, I thrive in dynamic collaborations, championing innovation and community empowerment with an unstoppable drive for excellence.

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Sampurasun, FIMily! 

Kamu tau gak, kalo 70 persen kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM)? PTM adalah jenis penyakit yang bukan disebabkan oleh bakteri atau virus dan tidak ditularkan kepada orang lain, melainkan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan diet tidak sehat. 

Sayangnya, saat ini banyak dari generasi muda Indonesia yang justru melakukan gaya hidup yang tidak sehat. Dari Survei Kesehatan Berbasis Sekolah tahun 2015 didapatkan hasil bahwa 7,9 persen anak di Indonesia berstatus gizi kurus, 15,8 persen berstatus gizi gemuk, dan 5,5 persen mengalami obesitas. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 44,6% anak tidak pernah atau jarang sarapan. Kemudian, ditemukan pula bahwa 4,4 persen anak sudah mengkonsumsi alkohol dan 32,1% anak-anak kurang melakukan aktivitas fisik. 

Lebih sedihnya lagi, bahwa saat ini jumlah perokok anak usia 10-18 tahun di Indonesia terus meningkat. Dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada 2018 yang setara dengan 3,2 juta anak (Riset Kesehatan Dasar). Oleh karenanya, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, saat ini sedang terjadi kenaikan tren angka PTM pada generasi muda anak usia 10-14 tahun, lho.

Nah, melalui program ini, FIM Bogor yang merupakan perkumpulan para alumni Forum Indonesia Muda di Bogor mengajak kamu untuk ambil bagian pada salah satu kampanye mencegah penyakit tidak menular pada generasi muda sekaligus memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2021 dengan tema “Commit to Quit”. Program ini dinamakan #OlahragaSasarengan, yang bertujuan mempromosikan olahraga sebagai gaya hidup sehat dalam mendukung berhenti merokok dan menghindari rokok. 

Setiap 1 orang dari kamu yang berhasil menyelesaikan tantangan selama 7 hari, sama dengan memberikan donasi sebesar Rp10.000 yang akan digunakan untuk operasional program FIM Bogor, seperti webinar, talkshow, Instagram Live, dan lain-lain.