Sebelum pandemi, sudah 33% anak perempuan di Indonesia pernah dilecehkan: baik secara verbal, fisik, atau seksual (menurut statistik dari KomNas Perempuan). Dan kami yakin jumlah itu meningkat selama Covid. Perempuan didiskriminasi; bahkan ada budaya yang mengatakan perempuan itu seharusnya tinggal di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah.

Salah satu cara, selain pendidikan, dimana perempuan dapat diberdayakan adalah dengan berolahraga. Kita lihat di seluruh dunia, khususnya di Amerika, 65% wanita terkemuka di Fortune 500 bermain olahraga secara kompetitif, di masa muda mereka.Kami ingin menyediakan kesempatan ini juga untuk generasi penerus perempuan Indonesia, agar mereka bisa percaya diri dan naik ke standar hidup yang lebih baik.

Ayo dukung perempuan Indonesia untuk dapat diberdayakan dan dihargai di olahraga melalui berbagai aksi di halaman ini!

WomenInSport

Meningkatkan kesadaran tentang olahraga bermanfaat untuk memberdayakan perempuan.  

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Inspire, UNESCO dan Campaign.com mengajak teman-teman untuk menunjukkan aksi dukungan kepada para perempuan yang menekuni bidang olahraga. Melalui 4 aksi beragam di kampanye #WomenInSport ini, mari kita membuktikan bahwa perempuan mampu untuk berprestasi di berbagai bidang, tanpa adanya diskriminasi. 

Seringkali kita beranggapan bahwa cabang olahraga tertentu yang saat ini didominasi kaum laki-laki, bukanlah tempat yang tepat untuk perempuan menunjukkan kemampuannya. Praktek ‘cat calling’ atau ‘wolf whistle’ sudah dianggap sangat biasa, bukan sebagai hal yang tidak menghormati orang lain. Kenyataannya banyak pemain atau pelatih perempuan yang mengalami hal tersebut. Penonton lebih fokus memberikan komentar untuk fisik para atlet, bukan memberikan penghargaan atas prestasi mereka. 

Kami ingin membuat gerakan yang lebih besar tentang bagaimana olahraga dapat menjadi alat untuk memberdayakan para perempuan. Banyak nilai positif yang didapatkan, antara lain membangun rasa percaya diri, kepemimpinan, dan keterampilan kerjasama tim. Dan kami perlu dukungan dari teman-teman. 

Donasi yang didapatkan akan membantu pelatih dan pemain sepakbola dan futsal di Inspire untuk membeli perlengkapan latihan, yang akan membantu mereka mengembangkan skills di bidang ini.

Dukung pemberdayaan perempuan lewat olahraga #WomenInSport bersama Inspire dan UNESCO

Dukung pemberdayaan perempuan lewat olahraga WomenInSport bersama Inspire dan UNESCO

Sedang Diperiksa

Alexandra Asmasoebrata, pembalap wanita yang berhasil mengharumkan nama Indonesia ke internasional. Ia juga satu2nya pembalap wanita asal Indonesia tingkat Asia versi MURI