Sebuah gerakan anak muda yang bertujuan untuk meningkatkan toleransi di antara generasi muda Indonesia melalui pendekatan yang kreatif, interaktif, dan kolaboratif

Sejak kecil, kita telah dikenalkan tentang semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu juga. Namun, hingga kini masih terlihat tindakan intoleransi yang tidak menggambarkan pengamalan makna semboyan tersebut. 
Survei Komnas HAM tahun 2012-2018 menyebutkan bahwa kurangnya pengajaran toleransi dan pluralisme di sekolah menyebabkan intoleransi di antara generasi muda yang meningkat melebih 50 persen. Bahkan sejumlah penelitian dalam beberapa tahun terakhir (2015-2018) menyebutkan bahwa bibit intoleransi mulai mewabahi sekolah-sekolah di Indonesia.
Oleh karena itu, kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali mengingat bahwa perbedaan identitas yang kita miliki seharusnya menjadi kebanggaan yang dapat membentuk kita sebagai bangsa yang lebih utuh dan penuh potensi. Yuk sama-sama #meRangkulkeRagaman karena #KeberagamanituIndonesia

meRangkulkeRagaman

Kembali mengingatkan masyarakat bahwa perbedaan seharusnya menjadi alasan untuk kembali bersatu

A fresh graduate from Sebelas Maret University, majoring in Informatic and computer engineering education. I hope from my educational background I can bring positive changes in the world of education that focuses on informatics and computer science.

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Pemaknaan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” belumlah sempurna bila pada faktanya intoleransi masih sering ditemukan di sekitar kita. Bahkan, intoleransi mulai mewabahi sekolah-sekolah di Indonesia. Generasi muda yang seharusnya menjadi masa depan bangsa, kini terpapar oleh sikap intoleransi yang dapat menimbulkan rasa benci terhadap sesamanya dan berujung pada perpecahan bangsa. Oleh karena itu, Rangkul Ragam bertekat untuk meningkatkan nilai toleransi terutama pada generasi muda bangsa melalui pendekatan yang kreatif, interaktif, dan kolaboratif. Melalui project Ruang Ragam, kami ingin menyediakan wadah bagi siswa-siswi SMA disekitar Jabodetabek dan selebihnya untuk lebih mengenal keberagaman dan menyadari bahwa keberagaman tersebut bukan seharusnya menjadi pemecah belah komunitas. Hal ini kami capai melalui workshop dan kegiatan interaktif dalam membahas identitas diri, isu intoleransi, dan cara membuat perubahan.

Namun, project ini tidak akan mencapai tujuan yang lebih luas apabila nilai-nilai toleransi yang diajarkan tidak disebarkan dan dimaknai bersama. Oleh karena itu, kami ingin mengajak masyarakat untuk turut serta menyebarkan nilai-nilai toleransi dan meningkatkan rasa bangga terhadap keberagaman indonesia.

Dengan melakukan empat aksi sederhana, kami mengharapkan agar masyarakat kembali merasa bangga akan perbedaan identitas yang dimiliki dan kembali mengingatkan bahwa perbedaan seharusnya menjadi alasan untuk bersatu. Empat aksi sederhana tersebut yaitu dengan menunjukan identitas suku bangsa dan agama yang dimiliki dan bagaimana identitas mengajarkan nilai positif pada dirimu, menunjukan bahwa perbedaan bukanlah sebuah halangan melalui foto bersama keluarga atau sahabatmu dengan latar belakang yang berbeda, lalu membuat ajakan untuk meningkatkan nilai toleransi dan #meRangkulkeRagaman melalui foto bersama orang terdekat dengan pose saling merangkul.

Dukungan yang diberikan akan kami gunakan untuk menyukseskan dan mengembangkan project Ruang Ragam agar dapat menjangkau generasi muda secara lebih luas lagi.