Cofight (Collaborate to Fight Covid-19) merupakan organisasi non-profit berbasis relawan yang berdiri sejak Maret 2020 untuk merespon pandemi Covid-19

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, per tanggal 11 Februari 2021, terdapat 9.688 kasus aktif yang terkonfirmasi masih dirawat di RS atau isolasi mandiri, 121.630 kasus yang sembuh atau selesai isolasi mandiri, dan 8.769 pasien covid-19 yang meninggal dunia. 
 
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kasus covid-19 yang kian meningkat ini masih menjadi tantangan bagi masyarakat dan penerapan protokol kesehatan masih patut untuk digencarkan. Walaupun masyarakat sudah memahami pentingnya protokol kesehatan, tidak adanya budaya saling mengingatkan membuat protokol kesehatan tidak bisa berjalan dengan maksimal. 
 
Melalui gerakan #PadhaNgelingke ini, (yang dalam bahasa Jawa berarti saling mengingatkan), kami ingin mengajak semua orang untuk lebih berani mengingatkan orang lain, khususnya yang masih belum patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (3M: Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan 3T: Testing, Tracing, Treatment), dan agar yang ditegur untuk tidak merasa tersinggung tetapi justru ikut menerapkan budaya saling mengingatkan ini, dengan harapan semua orang menjadi lebih patuh terhadap protokol kesehatan dan kasus covid-19 menjadi semakin menurun agar pandemi segera usai.

PadhaNgelingke

Meningkatkan kesadaran masyarakat menerapkan budaya saling tegur dalam mematuhi protokol kesehatan

Mengucapkan apresiasi kepada yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan benar

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

Terima kasih kepada diriku sendiri, tanteku, dan sepupuku yang telah menjalankan prokes dengan baik dan benar!

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama:

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, per tanggal 11 Februari 2021, terdapat 9.688 kasus aktif yang terkonfirmasi masih dirawat di RS atau isolasi mandiri, 121.630 kasus yang sembuh atau selesai isolasi mandiri, dan 8.769 pasien covid-19 yang meninggal dunia. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kasus covid-19 yang kian meningkat ini masih menjadi tantangan bagi masyarakat dan penerapan protokol kesehatan masih patut untuk digencarkan. 
 
Di sisi lain, terdapat budaya “Ewuh Pakewuh” yang telah menjadi tradisi yang mengalir turun menurun bagi masyarakat khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Ewuh Pakewuh, berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari Ewuh, yang berarti repot dan Pakewuh yang berarti tidak enak perasaan. Ewuh Pakewuh, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti kesungkanan, melandasi masyarakat dalam berpikir, bertutur kata, maupun bertindak. Nilai-nilai yang diterapkan didalamnya mendukung terwujudnya tatanan masyarakat yang saling menghargai dan menghormati. Namun demikian, budaya ini juga dapat menimbulkan keengganan seseorang untuk menyampaikan pendapat secara jujur jika mengetahui kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat dengan lawan bicara. Saat ini, pandemi COVID-19 belum usai, namun kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan semakin kendor. Walaupun masyarakat sudah memahami pentingnya protokol kesehatan, tidak adanya budaya saling mengingatkan membuat protokol kesehatan tidak bisa berjalan dengan maksimal. 

Melalui gerakan #PadhaNgelingke ini, (yang dalam bahasa Jawa berarti saling mengingatkan), kami ingin mengajak semua orang untuk lebih berani mengingatkan orang lain, khususnya yang masih belum patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (3M: Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan 3T: Testing, Tracing, Treatment), dan agar yang ditegur untuk tidak merasa tersinggung tapi justru ikut menerapkan budaya saling mengingatkan ini, dengan harapan semua orang menjadi lebih patuh terhadap protokol kesehatan dan kasus covid-19 menjadi semakin menurun agar pandemi segera berakhir.

Padha Ngelingke

Sedang Diperiksa

Pakailah masker dengan baik dan jangan dilepas sekalipun sedang berdekatan