Sekolah sebagai agen moral dan perubahan harus turut andil dalam kampanye anti bullying agar kejadian bullying tidak pernah terjadi di sekolah dan murid murid menjadi pribadi yang berkebhinekaan global dan saling mengasihi sesama teman.

Berdasarkan data dari PISA bahwa 41 persen pelajar berusia 15 tahun di Indonesia pernah mengalami bullying setidaknya beberapa kali dalam sebulan. Tahun 2022, KPAI melaporkan kasus bullying dengan kekerasan fisik dan mental yang terjadi di lingkungan sekolah sebanyak 226 kasus, termasuk 18 kasus bullying di dunia maya.

Ayo kita katakan STOP BULLYING, Cintai sesama seperti kamu mencintai dirimu sendiri

SayNoToBullying

Meningkatkan kesadaran anti-bullying dan kesadaran akan keberagaman di lingkungan sekolah

A fresh graduate from Sebelas Maret University, majoring in Informatic and computer engineering education. I hope from my educational background I can bring positive changes in the world of education that focuses on informatics and computer science.

Belajar bersama mengenai router dan perangkat lainnya di lab kampus

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Sekolah sebagai promotor dan agen moral harus berpartisipasi untuk menyuarakan stop bullying agar murid semakin menghargai perbedaan dan tidak melakukan tindakan bullying di sekolah.

Dengan mengikuti challenge ini, anda turut berpartisipasi dalam menyuarakan anti bullying di lingkungan sekolah serta mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar. 

Anda semua dapat mengambil bagian dalam kampanye sosial kami melalui aplikasi Campaign #ForChange, yang bisa diunduh melalui playstore. Dukung kami dengan menyelesaikan 4 aksi #SayNoToBullying

Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk membayar uang sekolah bagi siswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.
