Adalah media sekaligus ruang bersama dalam merawat kebebasan, kebebasan berkeinginan. Semua bebas melakukan apapun. Menciptakan sebuah lingkungan belajar kontekstual budaya yang “bebas” kemudian mencari pengetahuan-pengetahuan baru dari semua budaya yang ada di sekitar.

Judul: Tradisi Lokal Hingga Pendidikan yang Berpihak

Proses pendidikan merupakan proses refleksi dan aksi (praksis) dari seluruh tatanan dan relasi sosial. Pendidikan juga merupakan proses refleksi dari peran dan cara kerja sistem dan struktur sosial yang menyumbangkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan sosial. Tugas utama pendidikan adalah menciptakan ruang untuk mengembangkan sikap kritis terhadap sistem hingga upaya pelestarian lingkungan. Pendidikan juga memiliki tugas lain untuk melakukan proses dekonstruksi dan aksi praktis maupun strategis menuju sistem sosial yang sensitif dan nondiskriminatif. 

Pendidikan yang kritis sangat memerlukan perspektif kelas dalam kegiatan analisis. Tradisi Lokal merupakan salah satu bentuk analisis kelas yang merupakan perangkat dalam memahami sistem ketidakadilan sosial hingga eksploitasi lingkungan. Tradisi lokal juga menjadi media alternatif dari pendidikan formal untuk mengembangkan  sikap kritis terhadap sistem sosial dan upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

Kamu bisa mendukung anak-anak dan masyarakat di desa pageruyung untuk menjadikan tradisi lokal sebagai media pendidikan alternatif dalam upaya menjaga lingkungan Challenge yang kami inisiasi di aplikasi Campaign #ForChange.

TRADISILOKALPENJAGASEMESTA

Merawat mata air di Desa Pageruyung dan kesenian Barongan beserta Tradisi Lokalnya.

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

action video type

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Halo, kami Sanggar Rejo, sebuah media sekaligus ruang bersama dalam merawat kebebasan, kebebasan berkeinginan. Semua bebas melakukan apapun. Menciptakan sebuah lingkungan belajar kontekstual budaya yang “bebas” kemudian mencari pengetahuan-pengetahuan baru dari semua budaya yang ada di sekitar. Di sini, kita menciptakan sebuah kesadaran untuk melakukan apa yang kita dapat dari sekitar dan terus mencarinya, terutama dalam melestarikan lingkungan. Capaian manusia paling berharga salah satunya adalah menjaga lingkungan, alam sekitar tempat kita.
 
Di Sanggar Rejo ini, kita berupaya merawat keberagaman dan kebebasan dalam melakukan sebuah pembelajaran dalam pencarian dengan dasar kebudayaan dan alam yang ada. Dalam praktiknya, lingkungan sosial, adat dan tradisi lokal menjadi media pamungkas dalam pembelajaran seluruh anggota terutama dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan yang sering dilakukan seperti tari barongan, kuda lumping, membersihkan mata air, menanam hingga memasak. Sebagai media apresiasi biasanya Sanggar Rejo mengadakan dan mengikuti pameran, workshop, pementasan, dll.

Dalam prosesnya, Sanggar Rejo sendiri perlu diimbangi dengan adanya fasilitas yang cukup seperti seragam pementasan dan gamelan yang masih dirasa kurang. Selain itu, kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong kami untuk mengabadikan seluruh kegiatan dalam bentuk film dokumenter yang memiliki korelasi antara tradisi lokal dan pelestarian lingkungan dengan tujuan edukasi/regenerasi dalam lingkup lokal sekaligus sebagai pemantik ataupun transfer gerak pengetahuan bagi komunitas lainnya.

Ikuti dan selesaikan Challenge “Tradisi Lokal Hingga Pendidikan yang Berpihak” untuk bantu melengkapi fasilitas, seperti seragam tari anak-anak di Sanggar Rejo, fasilitas untuk acara ruwat mata air “Pancer Titimangsa”, dan film dokumenter oleh Sanggar Rejo.

Adapun apresiasi bagi pemenang kampanye ini berupa merchandise box dari Sanggar Rejo yang berisi kaos, buku sejarah tradisi desa Pageruyung oleh Sanggar Rejo, dan barang berupa ganci, gambar, dll yang mana merupakan hasil proses kegiatan Sanggar Rejo untuk 5 Changemakers. Pemenang akan dipilih sesuai dengan bentuk aksi dan caption terbaik dalam kampanye #tradisilokalpenjagasemesta.


Tradisi Lokal Hingga Pendidikan yang Berpihak

Sedang Diperiksa

action photo type

Sumber:

https://radarsemarang.jawapos.com/kendal/amp/721405990/sanggar-rejo-kendal-jadi-wadah-kebebasan-anakanak-untuk-mengekspresikan-diri

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

Lenong adalah kesenian teater tradisional, atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi, berasal dari Jakarta.

Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat musik, seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrek, serta alat musik unsur Tionghoa, seperti tehyan, kongahyan, dan sukong.

Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, seperti menolong yang lemah, serta membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Adapun bahasa yang digunakan dalam lenong adalah Melayu atau dialek Betawi.