Berkarya Untuk Fakfak, Mengabdi Bagi Bangsa #KarakterAnakNegeri


#KarakterAnakNegeri
Menjadikan pendidikan karakter sebagai bekal untuk menyiapkan generasi muda yang lebih bertanggung jawab, disiplin, inovatif dan peduli terhadap sesama dan lingkungan.


Kondisi lingkungan yang ada di Tanah Papua khususnya di Kabupaten Fakfak yang masih tergolong alami dengan berbagai sumber daya alam yang masih terjaga mulai dari pesisir pantai, hutan dan pegunungan tentunya menjadi salah satu faktor penting yang membentuk karakter generasi muda Papua. 

Selain itu, laju perkembangan teknologi saat ini yang tak terbendung dan ditambah dengan kondisi pandemic yang sedang dihadapi dihampir seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Fakfak. Menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk dihadapi bersama.

Memperhatikan hal tersebut, maka Pembentukan Karakter Anak Negeri sebagai generasi muda Papua perlu menjadi perhatian bersama, tidak hanya dari kalangan pendidik atau guru, namun peran orang tua dan masyarakat tempat tumbuh anak pun perlu terlibat untuk bersama-sama menyiapkan Karakter Anak Negeri yang mampu berdaya saing.

Foto kamu yang sedang memberi jempol dengan sahabat/orang tua/kakak/adik

KarakterAnakNegeri

Menjadikan pendidikan karakter sebagai bekal untuk menyiapkan generasi muda lebih bertanggung jawab

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama:

Menjadikan pendidikan karakter sebagai bekal untuk menyiapkan generasi muda yang lebih bertanggung jawab, disiplin, inovatif dan peduli terhadap sesama dan lingkungan.

Jempol Untuk Karakter Anak Negeri

Always do your best, and let Allah next ✨

action photo type

Sedang Diperiksa

Nikmatin mie aceh bersama teman sih top banget yaa

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

Tujuan 4. Gotong Royong Ini Budaya Kami

Gotong-royong merupakan salah satu identitas budaya Indonesia dan juga sebagai solidaritas sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama; gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari
kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga, kemudian
bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat
adanya musibah seperti bencana alam, hal ini menjadi kepentingan bersama yang didorong oleh rasa kemanusiaan
yang muncul di antara warga, karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang
mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya. Gotong-royong juga sering terjadi pada kehidupan masyarakat di perkampungan seperti saat berkebun, memanen hasil, berburu, bahkan saat melaut.

Foto/Video kamu dengan latar belakang atau saat melakukan kegiatan Gotong Royong di lingkungan tempat tinggal mu dan jangan lupa sertakan caption atau tambahan informasi terkait kegiatan yang dilakukan.

Tujuan 1 : Mewujudkan Budaya Literasi

Ilmu pengetahuan dan literasi menciptakan kekuatan di dunia. Literasi merupakan kemapuan mengakses, memahami dan menggunakan informasi dengan cerdas. Suatu kegiatan literasi dasar seperti membaca dan menulis mudah dilakukan, namun pada kenyataannya banyak anak negeri yang tidak memahami makna dari sebuah tulisan ataupun gambar (literasi visual). Sebagai contoh dalam membaca sebuah kalimat peringatan, terkadang seorang anak terlalaikan oleh tindakan yang melewati batas yang menunjukkan bahwa anak tersebut tidak memahami apa yang dia baca. Selain itu kemampuan literasi yang baik tidak dimiliki oleh semua anak didik, hal ini dikarenakan minimnya minat, akses tempat dan media buku atau internet yang tidak merata hingga ke pelosok desa, serta minimnya budaya literasi yang diterapkan. Mewujudkan budaya literasi pada anak negeri merupakan cara yang efektif untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional sekaligus mewujudkan karakter anak negeri dalam meningkatkan kemampuan memhami dan berinovasi.

Foto/ Video kamu membaca sebuah tulisan yang kamu temui dimanapun kamu berada seperti di jalanan, di taman, di pasar ataupun melalui buku serta media online, dan jelaskan bacaan tersebut di dalam caption.

Tujuan 2. Menanamkan Pendidikan Nasionalisme Dini sebagai Cerminan Karakter Anak Negeri

Sikap nasionalisme menjadi pondasi yang penting dalam menjaga keutuhan suatu bangsa, sementara itu tingkat
nasionalisme menjadi alat penentu karakter atau jati diri suatu bangsa. Karakter bangsa merupakan kualitas perilaku suatu bangsa yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, dan perilaku berbangsa dan bernegra berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Nasionalisme merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh setiap anak negeri dalam era globalisasi saat ini, dimana kemajuan teknologi telah menghapus batas-batas negara. Globalisasi membuka cakrawala yang luas dan dapat berdampak pada memudarnya rasa nasionalisme anak negeri sebagai penerus bangsa. Hal ini terbukti dengan banyaknya permasalahan berkaitan dengan karakter bangsa yang muncul di kehidupan sekitar, seperti perilaku negatif remaja (tawuran, anarkis, lebih mengutamakan kesenangan pribadi, mengkonsumsi minuman keras, narkotika, seks bebas) tanpa disadari telah terjerumus dengan budaya asing yang berbanding terbalik dengan budaya lokal, serta kecintaan terhadap budaya asing seperti K-POP yang melewati batas, termasuk prouk-produk luar negeri. Perlu adanya kepedulian terhadap fenomena nasionalisme saat ini. Permasalahan sikap nasionalisme merupakan tugas bersama baik dari keluarga, sekolah, masyarakat maupun pemerintah. Pendidikan nasionalisme dapat diintegrasikan pada mata pelajaran dan melalui strategi pembiasaan. Dengan mengenalkan dan menanamkan pendidikan nasionalisme sejak dini secara tidak langsung akan memperbaiki karakter anak negeri (penerus bangsa) yang berkelanjutan mewujudkan jati diri bangsa yang lebih baik dan menjaga keutuhan bangsa.

Foto/ video kamu menggunakan atau mengkonsumsi produk lokal, ataupun mengikuti kegiatan cinta tanah air seperti
mengikuti upacara, mengibarkan bendera merah putih, menyanyikan lagu kebangsaan, tari tradisional, pencak silat,
gotong royong, kegiatan 17-an dll.

Tujuan 3. Anak Negeri Gemar Melek Sejarah

Gerakan Melek Sejarah merupakan garapan dari Direktorat Sejarah, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019 silam. Program terencanan ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang terjaga dan sadar akan pentingnya nilai-nilai sejarah Indonesia. Fakta terkini memperlihatkan bahwa minat generasi muda terhadap sejarah sangatlah minim. Fenomena ini dengan mudah kita temukan dalam praktik pembelajaran di sekolah dimana sejarah dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, jadul dan tidak dapat memberi harapan masa depan. Sejarah hanya dianggap seperti dongeng menjelang tidur untuk anak kecil. Bahkan bagi sebagian besar orang sejarah dianggap masa lalu yang tidak berguna dan harus ditinggalkan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan No.22/ 2006 dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran sejarah yaitu untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermertabat serta membentuk manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pembentukan karakter bangsa tidak lepas dari pemahaman sejarah. Melek Sejarah menimbulkan kesadaran akan pentingnya sebuah proses dari masa lampau ke masa kini dan bagaimana keseluruhan proses tersebut akan mempengaruhi alur masa depan. Dengan mendukung kegiatan Gemar Melek Sejarah akan membantu pembentukan karakter anak negeri dalam bersikap apresiatif dan inspiratif, dan juga menumbuhkan sikap kritis dalam menghadapi derasnya arus informasi saat ini.

Foto/ Video kamu dengan latar belakang situs-situs sejarah, monumen dan tugu sejarah daerah kamu, ataupun gambar
dan patung tokoh-tokoh pahlawan yang ada di dareah kamu. Jangan lupa untuk tambahkan captain nama tempat,
monumen atau tokoh sejarah tersebut. 

Jempol Untuk Karakter Anak Negeri

Rp10.000

Rp10.000