Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan atau Teruntuk Project merupakan platform social services, yang berfokus pada berbagi dan kebermanfaatan serta memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam berbagai bidang. Teruntuk Project memiliki motto yaitu "Create Something to Give Something." dan campaign #RamaikanKebaikan. Sejak tahun 2018, kami sudah #RamaikanKebaikan di 32 kota bersama 50+ kolaborator. 
Instagram: @teruntuk.project

Pada tahun 2021, World Happiness Report berfokus pada efek dari Covid-19 terhadap masyarakat dunia. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang semakin menguat antara pandemi Covid-19 dengan peningkatan gejala gangguan mental (Banks, Fancourt, & Xu, 2021), yaitu munculnya rasa cemas yang berhubungan dengan kesehatan, seperti cemas akan terkena virus dan menularkan kepada orang lain, cemas ketika ada kemungkinan masuk rumah sakit atau kematian, cemas akan kehilangan orang yang disayangi, dan cemas yang berhubungan dengan situasi finansial akibat pandemi. Selain itu, terdapat juga masalah mental yang muncul dalam setting keluarga ketika masa lockdown atau karantina dan akibat pembatasan aktivitas sosial.

Peningkatan gejala gangguan mental ini juga selaras dengan penurunan tingkat kebahagiaan individu, khususnya di Indonesia. Menurunnya tingkat kebahagiaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu beradaptasi secara cepat, tingkat stress dan tekanan yang tinggi, kecemasan, kesepian, dan kejenuhan (Rayan, 2020). Menurut Spector (2020), terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebahagiaan, yaitu berolahraga, meditasi, tidur berkualitas, bersosialisasi, merapikan ruang beraktivitas, kembali ke alam (walaupun hanya melalui foto), dan bersyukur. 

Teruntuk Project mengajak masyarakat untuk bersama meningkatkan kualitas kebahagiaan individu melalui kegiatan yang sederhana. 

TeruntukBahagia

Mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas kebahagiaan individu melalui kegiatan sederhana. 

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Pada tahun 2021, World Happiness Report berfokus pada efek dari Covid-19 terhadap masyarakat dunia. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang semakin menguat antara pandemi Covid-19 dengan peningkatan gejala gangguan mental (Banks, Fancourt, & Xu, 2021). 

Peningkatan gejala gangguan mental ini juga selaras dengan penurunan tingkat kebahagiaan individu, khususnya di Indonesia. Menurunnya tingkat kebahagiaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu beradaptasi secara cepat, tingkat stress dan tekanan yang tinggi, kecemasan, kesepian, dan kejenuhan (Rayan, 2020). Menurut Spector (2020), terdapat beberapa kegiatan yang dapat individu lakukan untuk meningkatkan kebahagiaan, yaitu berolahraga, meditasi, tidur berkualitaz, bersosialisasi, merapikan ruang beraktivitas, kembali ke alam (walaupun hanya melalui foto), dan bersyukur. 

Maka dari itu, Teruntuk Project mengajak masyarakat untuk bersama meningkatkan kualitas kebahagiaan individu melalui kegiatan yang sederhana, yaitu dengan bagikan foto kamu sedang berolahraga, kamu sudah siap untuk tidur lebih cepat, kamu sedang mengobrol bersama orang lain, kamu sedang merapikan kamar atau ruang beraktivitas, dan kamu sedang melakukan hal yang kamu sukai.

Dengan mengikuti Challenge ini, kamu berkesempatan untuk mendapatkan satu kelas peningkatan soft skill secara GRATIS. Selain itu, kamu juga otomatis berdonasi untuk program Teruntuk Project yang akan digunakan untuk program Konselor Sebaya. Konselor Sebaya adalah program sosial untuk memberikan bantuan kepada orang lain oleh sebaya melalui konsultasi.

Dari Aku untuk Aku #TeruntukBahagia

Dari Aku untuk Aku TeruntukBahagia

I am 5th-semester undergraduate student at The State University of Malang, majoring in Educational Technology program. People know me as a high-motivated person that always been looking for new experiences
in the field of operations.

action photo type

Diverifikasi

🏋🏻‍♂️🏋🏻‍♂️🏋🏻‍♂️

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!