Hai Changemakers!
Menjadi relawan untuk beragam kegiatan sosial adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan sendiri bagi siapa aja. Kebetulan banget, kemarin Champ berkesempatan mewawancarai Kak Shafira Oktaviani Putri, seorang project leader di komunitas @TeruntukProject yang sedang sibuk dengan kampanye #RamaikanKebaikan yang mengangkat isu kerelawanan. Yuk kepoin hasil wawancara Champ bersama Kak Shafira di bawah ini:
Q: Hai Kak Shafira, jelasin dong mengenai kampanye #RamaikanKebaikan!
A: Jadi, melalui kampanye ini, kita ingin sekali menunjukkan kepada teman-teman kalau kebaikan dan kerelawanan itu sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Nggak perlu hal besar. Dari hal-hal kecil seperti kita membantu adik mengerjakan PR, memasak untuk keluarga di rumah, aksi baik yang kita lakukan secara sukarela itu bisa banget termasuk aksi kerelawanan kita di kehidupan sehari-hari.
Cerita dibalik pembuatan kampanye #RamaikanKebaikan gimana kak?
Bagi Changemakers yang belum tahu, Indonesia itu dinobatkan sebagai most generous country di dunia loh, karena banyak orang-orang di negara kita banyak yang berdedikasi menjadi relawan. Tapi ternyata setelah dilihat lagi, kerelawanan paling tinggi itu masih berada di donasi dalam bentuk uang, dan juga pergi ke tempat bencana. Padahal kerelawanan itu bisa dilakukan dengan sederhana banget, dan nggak hanya dua itu aja bentuknya.
Tujuan dari kampanye #RamaikanKebaikan apa kak?
Tujuannya adalah ingin mengajak teman-teman, terutama yang masih jarang atau belum pernah menjadi relawan, untuk mulai membiasakan diri melakukan aksi baik kerelawanan setiap harinya.
Kalau menurut kakak sendiri, apa sih makna “relawan”?
Bagi aku, makna relawan itu berarti empati sih. Empati dan peka terhadap situasi yang ada di sekitar kita, secara sukarela mau membantu dengan apa yang kita bisa. Dan kedua hal itu penting banget dan perlu ada menurutku dalam menjalani hidup, karena tentunya kita hidup nggak sendirian dan juga membutuhkan orang lain.
Selama tim Teruntuk Project menjalankan kampanye ini, ada kejadian menarik enggak kak?
Sangat banyak! Terutama ketika tim kami mengadakan kegiatan virtual pengajaran pendidikan karakter ke 3 Taman Baca yang tersebar di Indonesia. Pertama kali mengadakan kegiatan mengajar virtual, pastinya banyak sekali challengenya, terutama dalam masalah sinyal dan akses internet. Kadangkala kita terputus koneksi dengan anak-anak, kemudian nyambung lagi. Tapi anak-anak tetep semangat buat ikutin materi dan menjawab pertanyaan dengan baik dan serempak. Jadi kami senang banget, bisa tetap bersilaturahmi dengan mereka yang jauh selama pandemi ini secara virtual.
Donasi yang didapatkan akan digunakan untuk apa?
Donasi yang didapatkan salah satunya untuk biaya tim operasional dan untuk salah satu program besar kami, yaitu Denai Aksara. Denai Aksara merupakan program hopping ke Taman Baca di daerah di Indonesia untuk mengajarkan pendidikan karakter dan seputar eksplorasi cita-cita. Jika tidak memungkinkan, kegiatan tersebut akan dilakukan secara online tahun depan.
Ada kegiatan apa yang Changemakers bisa ikuti bersama Teruntuk Project?
Kami masih membuka donasi buku nih untuk teman-teman yang berminat. Donasi buku ini akan kami berikan ke taman baca masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Kami menerima buku cerita anak dan novel yang masih layak baca. Hubungi kami di Instagram @teruntuk.project jika teman-teman ada yang mau berdonasi ya.
Pesan-pesan untuk Changemakers yang sedang berjuang mengikuti program #RamaikanKebaikan?
Pesanku untuk teman-teman ialah walaupun sepertinya di tahun 2020 ini banyak sekali kejadian yg mungkin membuat kita jadi lebih berjuang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi jika kita lihat lagi, masih banyak sekali kebaikan yang bisa kita lakukan untuk sekitar kita, bahkan dengan cara virtual sekalipun! Jadi jangan patah semangat ya untuk menularkan energi baik, dan yuk sama-sama menjadikan kerelawanan sebagai habit dalam kehidupan kita. Karena semua orang bisa jadi relawan.