Di setiap aspek kehidupan pasti akan ada yang namanya konflik. Konflik sendiri pun memiliki banyak penyebabnya. Maka dari itu, pemilihan taktik mengatasi konflik sangatlah penting untuk menghasilkan solusi yang terbaik bagi semua.
Eits! Ingat ya, kalau setiap cara untuk mengatasi konflik juga mempunyai kebaikan dan kekurangannya masing-masing. Jadi make sure untuk menggunakan cara yang menurut kamu paling tepat untuk dilakukan di situasi konflik yang kamu hadapi.

3 Cara untuk Mengatasi Konflik
- 1. Bersaing
‘Bersaing’ adalah saat di mana kamu berdiri teguh pada opini kamu. Cara ini memang terdengar kurang baik dan mengintimidasi, tapi terkadang dibutuhkan loh, untuk kemajuan tim kamu!
Cara ini bisa dilakukan saat:
- - Kamu harus berdiri untuk diri sendiri, memperjuangkan prinsip dan values-mu
- - Menggunakan taktik mengatasi konflik lainnya enggak menghasilkan perubahan yang signifikan dan terbukti kurang efektif
- - Harus bernegosiasi
Tapi beberapa hal yang harus kamu ingat saat melakukan cara ini:
- - Bernegosiasi harus berbasis logika supaya tim kamu mengerti maksudkamu harus mengambil keputusan itu.
- - Berhati-hati dengan pilihan kata dan cara penyampaianmu agar tetap terkesan membantu dan memotivasi, bukan memaksa. Ini harus diperhatikan untuk menghindari adanya peran ‘otoriter’ di dalam tim.
- 2. Menghindar
‘Menghindar’ adalah saat seseorang menghindari konflik untuk dibahas pada lain waktu atau sampai masalah itu selesai dengan sendirinya. Tetapi waspadalah, karena jika dilakukan dalam situasi yang kurang tepat, masalah itu bisa menjadi lebih parah loh.
Pertimbangkan menggunakan cara ini saat:
- - Kamu enggak mempunyai waktu untuk mengatasi konflik saat itu
- - Kamu membutuhkan waktu untuk mencerna informasi dan perasaanmu.
- - Tensi tinggi
Ingat beberapa tips ini ya saat melakukan cara ini:
- - Berdiskusilah terlebih dahulu dengan tim kamu bahwa kamu membutuhkan waktu untuk memikirkan keputusan dan opini yang terbaik untuk menyelesaikan masalah itu. Ini dilakukan untuk menghindari adanya miskomunikasi atau kemungkinan terbawa emosi.
- - Jangan terlalu lama menghindar dari masalah, berikan kurun waktu yang dibutuhkan bagi satu tim untuk cool down dan segera kembali untuk memilih solusi yang akan kalian ambil.
- 3. Berkolaborasi
‘Berkolaborasi’ adalah saat solusi atau keputusan akhir dapat memuaskan semua pihak yang terkait. Menggunakan taktik ini biasa dapat menghasilkan solusi jangka panjang yang efektif karena adanya kontribusi dari setiap anggota.
Kamu bisa menggunakan taktik ini saat:
- - Kebutuhan, kepercayaan, dan opini setiap pihak sangat penting untuk dipertimbangkan
- - Keputusan atau solusi akhir akan menghasilkan dampak yang signifikan
- Suatu masalah berdampak pada banyak anggota
Jangan lupa juga untuk:
- Memberikan deadline untuk mengambil keputusan akhir agar enggak menghabiskan banyak waktu yang dapat berdampak buruk bagi kepentingan atau pekerjaan lainnya. Ini juga dilakukan supaya diskusi tetap terkontrol dan efektif.
Ingat! Ada berbagai macam cara lain untuk mengatasi konflik yang tentu berbeda untuk setiap orang. Jadi, jangan hanya berpatokan pada tiga cara ini ya!
Tetap sehat dan stay safe semua!
Sumber:
https://matterapp.com/blog/5-conflict-management-styles-to-improve-your-productivity