Hi, Changemakers!
Siapa nih yang ikut kegiatan Organizer’s Capability Improvement Space pada tanggal 24 Juni 2022 kemarin? Pasti seru banget kan, ya ? Yuk, kita ulas kembali keseruan kegiatan Organizer’s Capability Improvement Space kemarin!
Dengan mengangkat topik Sustainable Lifestyle, kita kedatangan narasumber yang ahli dan berpengalaman di bidang praktisi gaya hidup berkelanjutan yaitu Kak Bukhi Prima Putri yang saat ini sedang berkarya dalam Home Goods Store yaitu Bhumi Bhuvana. Nggak lupa juga, selama kegiatan berlangsung, kita ditemani oleh moderator kita yang nggak kalah keren yaitu Kak Marsya Nurmaranti, executive director di Indorelawan.
Tahu nggak Changemakers, apa itu sustainable lifestyle? Jadi, Sustainable lifestyle atau yang bisa disebut dengan gaya hidup selaras alam adalah gaya hidup yang dibangun dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan terhadap pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari dalam rangka menciptakan hidup yang harmonis serta berkelanjutan di masa datang. Jadi selama kebutuhan sehari-hari kitaterpenuhi, kita harus memastikan juga bahwa kita nggak akan merugikan generasi yang akan datang, salah satu contohnya dengan memakai barang yang berkelanjutan.
Tapi Changemakers sering denger nggak sih, kalau menerapkan sustainable lifestyle itu dibutuhkan biaya yang cukup mahal? Ternyata, menurut Kak Bukhi harga produk yang dibutuhkan untuk menjalankan sustainable lifestyle itu ideal. Ideal yang dimaksud di sini memiliki arti bahwa sustainable lifestyle memperhatikan kesejahteraan para tenaga kerja melalui pembayaran upah yang layak sesuai, sampaimelakukan pembersihan limbah yang dihasilkan setelah kegiatan produksi. Oleh karena itu, beberapa produk sustainable lifestyle memiliki harga yang lebih tinggi daripada produk umum di luar sana namun tetap ideal.
Nah, kalau Changemakers tertarik untuk menerapkan sustainable lifestyle tapi bingung mulai darimana, nih ada tips dari Kak Bukhi dalam memulai sustainable lifestyle.
Mengamati dan mempelajari penerapan sustainable lifestyle karena setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda.
Melakukan journaling kegiatan sehari-hari dan mencatat sampah apa saja yang dihasilkan dalam satu hari.
Menganalisa sampah yang dihasilkan dalam satu hari dan mencari solusi untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan (contoh : mengganti pembelian air putih dalam kemasan ke penggunaan tumblr).
Gimana? Seru, kan! Semoga sukses ya, menerpkasustainable lifestyle.
Terima kasih untuk Changemakers yang sudah meluangkan waktu untuk berpartisipasi dan sharing bersama di Organizer’s Capability Improvement Space “Break the Myth : Hidup Sustainable Lebih Mahal?”. Buat teman-teman yang belum sempat ikutan kemarin tungguin acara Organizer’s Capability Improvement Space selanjutnya, ya!