Halo, Changemakers!
Udah ikutan kegiatan Campaign #ForChange Class Jumat lalu belum? Atau kamu belum sempat hadir?
Nah, buat kamu yang kemarin nggak bisa mengikuti keseruan acaranya, jangan khawatir, di artikel kali ini kita akan membahas kembali beberapa tips Securing Sustainable Audience Retention for Your Future Campaign bareng Kak Riyan Hadinafta yang menjadi teman Campaign #ForChange Class minggu lalu.
Dalam kelas ini, kak Riyan menjelaskan, bahwa audience retention adalah seberapa konsisten orang menonton video kita mulai dari awal hingga akhir. Nah, sebelum lebih jauh membahas mengenai audience retention, kamu harus mengetahui matriks dari analisis. Kak Riyan mengibaratkan menekankan bahwa orang yang harus mengetahui outcome yang dibuat dan di breakdown satu-persatu. Hal ini diperlukan untuk memahami campaign on track atau tidak di media sosial. Contoh matriks nya, yaitu watch time, audience retention, demografi, playback locations, traffic sources, dan devices.
Mengapa audience retention itu penting?
1. Menentukan strategi ke depan
2. Semakin besar kemungkinannya untuk dilihat dan di cari oleh banyak orang
Benchmark audience retention itu penting supaya kita tahu posisi kita. Benchmark yang baik adalah 60-70%, jarang sekali yang dapat di angka 80%. Kalau yang biasa, ada di angka 30-40% itu sudah bagus.
Bagaimana cara mengetahui audience retention?
Berbicara mengenai audience retention, biasanya berhubungan dengan video. Kak Riyan mengambil contoh dari YouTube channel, bisa buka analytic lihat bagian retention atau audience retention, untuk cara bacanya mulai dari 0-10 menit misalnya, di menit ke 5 audience sudah selesai nontonnya berati 50% audience retention nya. Kalau reach 60-70% berarti di menit ke 7 orang masih nonton. Semakin orang mau nonton sampai akhir, goals dari apa yang kita inginkan bisa tercapai. Yang perlu dianalisa adalah peak nya, perlu untuk dianalisis apa konten, isi, gambar, video atau apapun yang ditambahkan disana, pertahankan untuk konten selanjutnya. Valley atau paling turun, perlu di analisa juga kenapa audience mulai menurun dan improve di video selanjutnya
Strategi Securing Audience Retention Ala Kak Riyan:
1. Buatlah Hook. Pembukaan yang menggugah di 15 detik pertama. Buatlah secara to the point, kasih preview dari video/ gambar yang paling menarik dan sneak peak.
2. Pakai pattern interrupts. Teknik untuk mengganti pemikiran, gambar, situasi. Misalnya, background dan angle diganti supaya tidak membosankan
3. Bicara yang cepat dan berenergi. Bisa menggunakan script sebelum bicara, pakai jump cut dan tambahkan humor atau bahkan drama
4. Variasikan visual. ini akan membuat orang tertarik dengan konten kita 90% informasi yang dibaca oleh otak adalah visual. Visual ini penting supaya audiens bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan dengan jelas
5. Open loop. Biasanya diberitahukan di akhir, biasanya di tengah-tengah bicara tentang topik A dan bilang kalau relate dengan video sebelumnya, sehingga engagement audiens ke video lain kita juga dilihat
Tips:
1. Audience focus. Perlu untuk membuat analisis mengenai apa yang sebenarnya ingin audiens inginkan daripada apa yang kita ingin lakukan
2. Perlu membedakan content strategy dan keyword strategy. Content strategi meningkatkan audience retention, kalau keyword supaya orang-orang penasaran sama campaign yang kalian lakukan. Content strategy inilah yang nantinya akan membuat audiens bertahan untuk menonton video kita
Dengan memahami audience retention, teman-teman bisa menjabarkan membuat kampanye yang engaging bagi audiens teman-teman. Menghighlight pernyataan dari Kak Ari bahwa “Audience retention is one of important metrics to analyse on how you can engage better with your audience”
Nah, buat kalian para Organizer dan Changemakers, yuk jangan lupa terapkan ilmu yang sudah dibagikan oleh Kak Riyan ya! Sampai bertemu di Campaign #ForChange Class lainnya!